Jakarta, NU Online
Peringatan Hari Santri 2018 terasa istimewa bagi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur. Pesantren asuhan KHR Azaim Ibrahimy ini mendapat pengahrgaan Rekor MURI atas karya santri berupa Kaligrafi Pancasila.
Rekor yang ditorehkan para santri ini adalah sukses membuat tulisan kaligrafi bahasa Arab terbesar di Indonesia, yaitu berukuran 27 x 9 meter. Kaligrafi itu sendiri berisikan deklarasi antara hubungan Pancasila dengan Islam.
Seperti diketahui, deklarasi hubungan Pancasila dengan Islam dicetuskan dalam Muktamar ke-27 NU tahun 1984 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo.
Kaligrafi itu pun dipampang di halaman Pesantren Sukorejo. Sebagai bentuk apresiasi, piagam penghargaan diberikan oleh MURI kepada Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, KHR Azaim Ibrahimy.
Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo yang menerima piagam tersebut, KHR Azaim Ibrahimy, ada lima poin penting dalam deklarasi hubungan Pacasila dengan Islam. Salah satunya, Pancasila sebagai falsafah negara. Sila kesatu dalam pancasila sebagai dasar negara telah menjiwai sila-sila yang lain serta mencerminkan nilai tauhid dalam Islam.
"Ada nilai filosofis yang terkandung dalam pembuatan kaligrafi berukuran 27 x 9 meter. Angka 27 itu adalah bermakna Muktamar NU di Situbondo di pesantren ini, dan angka 9 itu adalah jumlah penyebar Islan di Indonesia, yakni Walisongo," kata Kiai Azaim dikutip NU Online, Senin (22/10) dari laman detikcom.
Selain itu, kaligrafi ini dibuat oleh 17 santri. Kiai Azaim menjelaskan, angka 17 sama dengan jumlah rakaat dalam salat sehari semalam serta tanggal diturunkannya Al-Qur’an.
Tak hanya itu, kaligrafi ini juga hanya dibuat dalam kurun 22 hari atau bertepatan dengan tanggal peringatan Hari Santri 2018.
Menariknya, kaligrafi ini juga diangkat oleh 313 orang santri sambil membaca basmalah sebanyak 313 kali. Angka 313 sama dengan jumlah pasukan Perang Badar, salah satu perang yang cukup monumental dalam sejarah Islam.
"Kaligrafi disangga dengan 7 pilar, yang juga angka cukup bermakna yakni 7 lapis langit dan bumi, 7 hari, dan 7 ayat al Quran dalam himpunan surat Al Fatihah. Semoga ini semua bersama dengan kehendak Allah dan kami berharap mendapatkan ridho Allah," tandas Kiai Azaim.
Sebelum pencatatan rekor MURI, peringatan Hari Santri di Pesantren Sukorejo juga diawali dengan kirab santri. Kirab ini tidak hanya diikut oleh santri, tetapi juga ribuan masyarakat dari berbagai elemen organisasi masyarakat, alumni santri, serta simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Safiiyah Sukorejo. (Red: Fathoni)