Warta PELANTIKAN PWNU DKI

Kang Said: Gus Dur Tokoh

Ahad, 10 April 2011 | 23:01 WIB

Jakarta, NU Online
Kiprah KH Abdurrahman Wahid semasa hidupnya telah menempatkan cucu Hadratussyaikh Hasyim Asyari itu sebagai tokoh "di atas luar biasa". Gus Dur telah menempatkan NU sebagai kekuatan civil society yang tidak silau dengan harta dan kekuasaan.

"Di masa kepemimpinannya (sebagai Ketua Umum PBNU, red) kalau Gus Dur ingin harta dan kekuasaan cukup mudah, tapi beliau kukuh untuk menjaga jarak dengan kekuasaan karena saat itu rezimnya otoriter," papar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dalam pidatonya saat pelantikan PWNU DKI Jakarta masa khidmat 2011-2016, di Jakarta.<>

Kiai Said Aqil menambahkan ketokohan Gus Dur tidak bisa dilepaskan dari mata rantai Nahdlatul Ulama sebagai kekuatan Islam Ahlussunah wal Jamaah di Indonesia. Dalam konteks lokal, Gus Dur adalah kelanjutan dari Hadratussyaikh Hasyim Asyari, peletak dasar negara Republik Indonesia. Gus Dur juga penerus peran Kiai Wahid Hasyim, salah seorang pendiri Republik. indonesia.

"Amaliyah NU punya mata rantai, dari Hasyim Asyari hingga Abu Hasan al-Asyari dan berujung pada Rasulullah. Ketokohan Gus Dur adalah kelanjutan dari mata rantai amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah. Karena itu para pengurus PWNU DKI Jakarta yang hari ini dilantik pun tanpa ragu lagi adalah kelanjutan dari mata rantai perjuangan Ahlussunnah wal Jamaah, penerus Mbah Hasyim Asyari, Kiai Wahid Hasyim dan Gus Dur," tegas Kiai Said Aqil.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PWNU DKI jakarta, Djan Faridz menyambut baik nasehat Kiai Said dan akan bekerja serius memajukan NU DKI Jakarta. "Mohon doa para kiai agar kami bisa bekerja dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Dan kami pun mengharap untuk dikontrol, ditegur jika salah agar langkah kami tidak makin terjerumus kepada kesalahan," kata Djan Faridz yang juga Anggota DPD RI. (bil)