Warta

Kang Said: NU DKI Harus Menjadi Teladan yang Nyata

Jumat, 29 April 2011 | 13:57 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj berharap NU DKI periode 2011-2016 di bawah kepemimpinan H. Djan Farid bisa meningkatkan kualitas ekonomi dan kesehatan warga NU di DKI Jakarta. Hal ini disampaikan Kang Said dalam istighotsah warga NU di Masjid Al Makmur, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 29 April 2011.

“Saya dengar kalau Pak Djan Farid nanti akan membuka koperasi dan poliklinik di tiap cabang bahkan MWC. Saya harap ini benar-benar terwujud dan berhasil. NU di ibukota seharusnya bisa menjadi teladan bagi NU di daerah lainnya,” ujar Kang Said.
/>
Sementara itu, H. Djan Farid, Pria yang baru saja terpilih untuk memimpin PWNU DKI ini berjanji akan memajukan NU di ibukota. “Selain itu (pendidikan dan kesehatan, red), insya Allah nanti kita tunjukkan bahwa NU cinta damai. Dan ini harus diserukan pula oleh seluruh warga NU DKI,” ujar Djan Farid.

Kang Said juga berkomentar tentang Negara Islam Indonesia (NII) telah lama menjadi isu di negeri ini. Jika dulu NII dengan pimpinan Kartosoewirjo berniat makar, namun NII yang belakangan merebak meresahkan masyarakat karena aktivitas penipuan dan cuci otak kala merekrut anggota baru. Pemerintah Indonesia pun dinilai kecolongan.

"Itu kita kecolongan betul. Mereka bahkan bisa merekrut anak-anak UIN. Salah satu upayanya adalah kita harus perbaiki intrakurikulumnya," ujar kiai kelahiran Cirebon ini.

Intrakurikulum yang dimaksud adalah kembali pada Islam yang selalu mengajarkan ajaran-ajaran yang ditumbuhkan oleh para walisongo dan para nabi. Ketika ditanya apakah ada keterkaitan antara NII KW 9 dan Al Zaytun, menurut Said, hal itu merupakan urusan polisi. "Kalau memang terkait silakan ditindak," ucapnya.

Said menyesalkan anak-anak muda yang tergabung dalam kelompok tersebut. "Ini anak-anak baru kenal Islam kemarin, baru ikut pesantren dua minggu sudah berani mengobrak-abrik ajaran agama Islam," sesalnya.

Menurutnya, jika kelompok tersebut menganut dan mengajarkan ajaran yang keras dan ingin mengacak-acak agama Islam, maka layak untuk diusir. "Ini sudah lampu merah. Ini sudah mengancam Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus melawan bersama," pungkas Kang Said. (bil/dtc)