Warta

Ketua PBNU: PKB Tidak Punya Perhatian Atas Nasib Petani

Jumat, 20 Januari 2006 | 07:51 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU H. Abbas Mu’in menyesalkan sikap Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) yang dinilainya tidak menunjukkan keseriusan dalam upaya sejumlah anggota DPR menggulirkan hak angket dan interpelasi guna menyelidiki kebijakan impor beras oleh pemerintah. Hal itu menunjukkan bahwa PKB tidak mempunyai komitmen terhadap nasib rakyat kecil, khususnya petani.

“Itu berarti PKB tidak punya perhatian terhadap nasib rakyat kecil. Artinya lagi PKB tidak punya komitmen terhadap nasib petani,” tegas Abbas Mu’in kepada NU Online di Jakarta, Kamis (19/1) lalu.

<>

Sebagaimana diketahui, hari Selasa (17/1) lalu DPR mengadakan Rapat Paripurna guna menentukan disetujui atau tidaknya hak angket dan interpelasi tersebut. Dalam rapat yang berakhir dengan voting tersebut F-PKB termasuk fraksi yang menyetujui. Namun, dari 52 anggota F-PKB keseluruhan, hanya 8 orang yang hadir. Selebihnya tak diketahui entah kemana.

Lebih lanjut Abbas Mu’in mengatakan bahwa sikap F-PKB tersebut merupakan sebuah ironi. Dikatakan ironi karena partai yang lahir dan dibesarkan oleh warga nahdliyyin (sebutan untuk warga NU) itu justru tidak memperhatikan nasib pendukungnya sendiri yang umumnya para petani.

“Itu artinya PKB tidak memperhatikan nasib basis konstituennya yang kebanyakan petani. Bayangkan saja, dari 52 orang anggota F-PKB yang hadir atau setuju hanya 8 orang saja,” terang Abbas Mu’in.

Sebagai partai yang basis pendukungnya adalah kaum nahdliyyin yang umumnya petani, menurut Abbas Mu’in PKB seharusnya menyikapi secara serius kebijakan impor beras tersebut.

Kebijakan impor beras tersebut, menurut Abbas Mu’in yang akan terkena imbasnya adalah petani. “Jika ada beras impor, beras lokal bisa-bisa tidak laku, apalagi harganya lebih murah. Ini jelas berdampak langsung pada petani,” terangnya. (rif)