KH Sahal Mahfudh: Syuriyah Bukan Sekedar Pengawas
Ahad, 7 Maret 2010 | 07:04 WIB
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sahal Mahfudh menegaskan, syuriyah dalam struktur kepengurusan NU adalah pemimpin yang menentukan arah dan gerakan organisasi, bukan sekedar pengawas kerja tanfidziyah.
“Kalau cuma mengawasi saja ya nggak ada fungsiya apa-apa, kenapa jadi syuriyah?” kata Kiai Sahal saat memberikan taushiyah dalam acara silaturrahmi Rais Syuriyah dan Para Kiai di Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Margoyoso Pati, Ahad (7/3).<>
Kiai Sahal mensinyalir adanya upaya-upaya untuk mengebiri peran Syuriyah dalam NU. “Syuriyah ini sepertinya akan semakin dikebiri. Apakah bapak-bapak ini mau dikebiri?” kata Kiai Sahal kepada para pengurus syuriyah dan kiai yang hadir.
Kiai Sahal dalam kesempatan itu menegaskan bahwa NU adalah harakat ulama (gerakan ulama) bukan harakat siyasah atau gerakan politik. Maka berbagai kegiatan yang diselenggarakan NU tidak tergantung pada politik praktis.
“NU ini apa adanya, tidak neko-neko termasuk dalam perjuangan. NU ada dan untuk selalu bergerak, tidak berhenti," tambah Kiai Sahal.
Acara silaturrahim rais syuriyah dan para kiai di Pesantren Kiai Sahal ini mengambil tema "Peran Sentral Kealiman Syuriyah NU, Menjaga dan Mengarahkan Jamiyah"
Acara ini dihadiri Rais Syuriyah PBNU KH Ma’ruf Amin, Mustasyar PBNU KH Musthofa Bisri, Wakil Katib Syuriyah PBNU KH Malik Madani, Mustasyar PWNU Sumatera Barat Buya Bagindo Letter, Tokoh NU Cirebon Abah Ayip, perwakilan Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan, Riau, Sumatra Selatan, dan dan perwakilan beberapa pengurus cabang dari luar Jawa.
Mustasyar PBNU AGH Sanusi Baco, tokoh NU dari Makassar dalam kesempatan itu diwakili putranya Dr Nur Taufiq. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua