Warta

KH. Tholchah Hasan: NU Tetap di Jalannya

Rabu, 21 Juni 2006 | 00:15 WIB

Jakarta, NU Online
Islam harus dikembalikan pada mainstream pemikiran yang moderat. Bahwa dalam kenyataannya umat Islam sering dihadapkan dengan hal-hal yang tidak menyenangkan hati, tidak perlu ditanggapi secara emosional apalagi dengan kekerasan.

“Yang kita inginkan itu agar supaya Islam ditafsirkan secara jernih dan obyektif. Kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Islam mampu memberikan satu perlindungan kepada umat ini,” kata Wakil Rais Am PBNU KH. Tholchah Hasan di sela-sela acara ICIS II di Jakarta, Selasa (20/6).

<>Konferensi Internasional ke-2 Cendekiawan Muslim (ICIS II) yang diselenggarakan oleh PBNU di Jakarta selama 3 hari (20-22 Juni 2006), bertujuan untuk menyatukan interpretasi mengenai bagaimana seharusnya Islam.

“ICIS ini semacam koreksi ilmiah begitu. Ternyata jalur yang banyak ditempati oleh pemikir Islam dunia ya yang seperti itu (emosional: Red),” kata Tholchah Hasan.

Ditanya seputar perkiraan hasil yang realistis dan bisa ditindaklanjuti dari pelaksanaan ICIS II, mantan Menteri Agama itu bergeming. “Saya belum bisa memperkirakan hasil-hasil wong acaranya belum selesai,” katanya.

Di hadapan para cendekiawan muslim dunia, para delegasi Nahdlatul Ulama (NU), lanjut Thalchah Hasan, akan mempresentasikan konsep Islam rahmatan lil alamin yang dikembangkan oleh NU sembari mempromosikan beberapa hal yang telah dikerjakan oleh NU sendiri.

“NU tetap berada di jalannya bersama dengan kekuatan-kekuatan Islam yang sejalan dengan kita seperti Muhammadiyah dan segala macem itu. NU sebelum ini juga sudah mengadakan gerakan-gerakan, minimal dalam bentu pengajian-pengajian kitab atau tematik. Acara ini (ICIS II: Red) hanya semacam terminal,” katanya. (nam)