Sebagai kader Gus Dur, mantan menteri pemberdayaan perempuan Khofifah Indar Parawansa mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya Gus Dur.
“Saya merasa kehilangan beliau. Terakhir saya sowan Gus Dur, saat puasa dan setelah Mbak Yenny Wahid menikah. Pada dua kali pertemuan saya itu, beliau sampaikan kepada saya “Mbak, yang saya pikirkan sekarang tinggal NU dan PKB”,” katanya.<>
Salah satu pesannya yang lain adalah, Gus Dur juga pernah bilang, kalau wafat, ingin batu nisannya ditulis, ‘sosok humanis telah wafat’.
Namun setelah tidak lagi masuk dalam jajaran pengurus PKB, ketika sowan, Gus Dur lebih banyak cerita berbagai peradaban dunia dan pancarobanya.
Ketua Umum Muslimat NU ini mengaku cukup dekat dengan Gus Dur. Saat membantu di pemerintahan, di luar tugas formal sebagai menteri Negara Pemberdayaan Perempuan/Kepala BKKBN, di kalangan internal PKB, ia “ditugasi” mendampingi aktifitas subuh beliau, jalan pagi keliling belakang istana negara.
“Biasanya beliau sambil jalan, sambil melafalkan ‘syiiran’ (syair) Abu Nawas yang saat itu beliau masih hafal 2000-an bait. Setiap syair yang dibaca dengan lantunan khas, diterjemahkan, di eksplore, sehingga suatu saat Pak Wimar Witular bilang, meski orang sekuler, kalau sering ikut jalan pagi dengan Gus Dur bisa jadi ideology,” tandasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua