Warta

Kiai Hasyim Sindir "NU Pilkada"

Sabtu, 5 Januari 2008 | 00:13 WIB

Surabaya, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KHA Hasyim Muzadi menyindir politisi yang dikategorikan dengan istilah "NU Pilkada."

"Secara institusional, NU harus netral, NU nggak boleh dukung-mendukung dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), termasuk Pilgub (Pemilihan Gubernur)," katanya di Surabaya, Jumat.

<>

Ketika singgah di kantor PWNU Jatim untuk menuju lokasi banjir di Tuban bersama Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indarparawansa, ia mengatakan sikap netral NU itu justru memunculkan "NU Pilkada."

"NU Pilkada itu berarti banyak kalangan yang akan mengaku sebagai orang NU pada setiap Pilkada, karena mereka berharap dukungan NU atau warga NU," katanya.

Menurut pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, Jatim itu, NU secara kelembagaan memang tidak boleh dukung-mendukung untuk menjaga kader potensial dan warga NU di tingkat bawah.

"NU membolehkan warga NU untuk terlibat dalam Pilkada, asalkan jangan membawa ’bendera’ NU, tapi NU secara institusional tidak akan mengeluarkan fatwa untuk mendukung atau tidak," katanya.

Didampingi Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim DR KH Ali Maschan Moesa MSi, ia mengatakan NU akan memberi kebebasan kepada kader potensial NU dan warga NU di tingkat bawah untuk mendukung atau tidak mendukung dalam Pilkada.

"NU akan membiarkan secara alami, karena kalau alamiah akan menyelamatkan NU. Kalau alamiah, konflik hanya bersifat individu warga akibat beda coblosan, tapi kalau diformalkan dalam bentuk fatwa justru NU-nya yang akan pecah dengan konflik yang sangat panjang," katanya.

Mantan Cawapres yang berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2004 itu mengatakan dukungan politik warga NU tidak dapat diformalkan, karena warga NU itu ada di Golkar, PDIP, PPP, PKB, PKS, PKNU, dan lainnya.

"Dari dulu ya begitu, NU itu nggak bisa disatukan. Saya kira warga NU sudah tahu siapa calon dalam Pilkada yang paling NU dari calon lainnya atau dia juga dapat bersikap apolitis," katanya.

Usai singgah di kantor PWNU Jatim, Hasyim Muzadi menyerahkan bantuan PBNU dalam bentuk natura sebanyak tiga mobil boks untuk korban banjir di Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, tapi bantuan diserahkan pada satu tempat yakni kantor PCNU Tuban.

Senada dengan itu, Ali Maschan Moesa mengaku dirinya memang sudah banyak diwacanakan menjadi cawagub dari sejumlah cagub Jatim yang muncul saat ini, namun dirinya belum memutuskan apa-apa.

"Saya percayakan kepada ibu saya untuk melakukan istikhoroh, karena ibu saya lebih murni dengan pertimbangan yang bebas dari kepentingan politik, melainkan kemaslahatan masyarakat. Selama ini, saya selalu menunggu istikhoroh ibu saya, seperti saat saya menjadi calon Ketua PWNU Jatim yang lalu," katanya. (ant/eko)