Warta

Konbes IPPNU Bahas Masalah Pendidikan

Jumat, 19 Agustus 2005 | 07:36 WIB

Jakarta, NU Online
Konferensi Besar (Konbes) yang dilaksanakan oleh Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) pada  18-21 Agustus salah satunya akan merekomendasikan kebijakan pendidikan selain aturan pelaksanaan organisasi yang merupakan agenda rutin.

“Untuk internal IPPNU, kira-kira format pendidikan NU ke depan seperti apa, apakah seperti biasa saja seperti yang sudah berjalan atau mulai memformat pendidikan NU ke depan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bervariasi,” tandas Ketua Umum IPPNU SIti Soraya Devi kepada NU Online (19/8).

<>

IPPNU juga mengharap pemerintah menjamin dan melindungi hak masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang layak, utamanya bagi masyarakat kurang mampu dan yatim piatu. Walaupun sudah ada dalam UU, kebijakan tersebut belum dilaksanakan bahkan biaya pendidikan semakin mahal.

Rekomendasi tersebut merupakan bagian dari masukan kepada PBNU dalam kebijakannya di bidang pendidikan setelah IPNU dan IPPNU secara resmi diputuskan dalam Muktamar ke 31 NU menjadi organisasi pelajar. Kedua badan otonom ini nantinya merupakan bagian dari sinergi pengembangan pendidikan di lingkungan NU yang melibatkan banyak bidang seperti LP Maarif, Lakpesdam RMI, dan lainnya.

Devi juga mengeluhkan komersialisasi yang saat ini tengah melanda dunia pendidikan dan disisi lain semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur sehingga banyak muncul pengangguran intelektual. Sebelumnya

“Masyarakat sering bertanya, pendidikan ini untuk apa, sekedar menjadi pinter atau membuat kita bisa menjadi khalifah di bumi yang arif. Keberhasilan tingkat pendidikan ini ditinjau dari aspek apanya, dari tingkat kelulusannya atau dari produktifitasnya.” tambahnya.

Acara tersebut dihadiri oleh 17 wilayah. Dan masing-masing diwakili 4 orang. Beberapa materi yang akan dibahas adalah tentang kepanduan putri atau CBP Putri. “Ini penting dalam kaitan dengan nasionalisme kebangsaan kita. Ini merupakan perjuangan yang sudah lama dilakukan NU, cinta tanah air sebagai bagian dari iman.

Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi juga hadir memberikan sambutan dalam pembukaan yang dilaksanakan pada Kamis (18/8) yang bertempat di Pondok Pesantren al Kautsar Medan. Acara penutupan akan dilaksanakan Minggu (21/8) bertempat di Istana Maimun Medan.(mkf)