Warta

Mahasiswa Berbasis Ponpes di IPB Jalani Pra-Universitas

Rabu, 20 Juni 2007 | 09:40 WIB

Bogor, NU Online
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Ahmad Ansori Matjjik, MSc menjelaskan, sebanyak 50 mahasiswa Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dari Pondok Pesantren (Ponpes) yang diterima di IPB, kini tengah menjalani Pendidikan Pra Universitas.

"Pra Universitas dilakukan karena potensi dan fasilitas yang dimiliki daerah tidak sama," katanya di Bogor, Rabu. Ia mengatakan, pendidikan pra-universitas itu telah dimulai sejak Maret lalu di Kampus IPB Darmaga.

<>

Pra-universitas diselenggarakan IPB dengan maksud penyetaraan pendidikan bagi mahasiswa BUD, sehingga saat menjalani perkuliahan, kemampuan seluruh mahasiswa sudah mencukupi, karena sebelumnya ada perbedaan potensi dan fasilitas daerah yang tidak sama.

Sementara itu, Direktur Tingkat Pendidikan Bersama (TPB) IPB, Dr Ir Ibnul Qoyyim menjelaskan, kerjasama mahasiswa BUD dari Ponpes dengan Departemen Agama (Depag) ini sudah berlangsung sejak tahun 2005, yaitu dengan mengirimkan 25 mahasiswa BUD ke IPB.

Pada tahun 2006 jumlah mahasiswa yang dikirim juga 25 orang. Namun untuk tahun 2007, atas permintaan IPB, Depag mengirim mahasiswa dengan jumlah dua kali lipat karena prestasi mereka memuaskan.

"Mahasiswa BUD kiriman Depag yang berbasis pendidikan Ponpes itu mempunyai prestasi yang sama dengan mahasiswa yang berasal dari sekolah umum lainnya," katanya.

Hal ini terlihat dari indeks prestasi kumulatif (IPK) rata-rata dua angkatan sebelumnya yaitu rata-rata mahasiswa BUD Depag angkatan 2005/2006 senilai 2,76, sedangkan rata-rata mahasiswa BUD non Depag 2,54 dari skala 4.

Sebelumnya, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Depag, Drs H Amin Haedari, MPd, menjelaskan bahwa jumlah santri yang terseleksi oleh Depag sekitar 300-an dari 4.000 peserta. Dari ratusan santri tersebut, kemudian diseleksi lagi oleh IPB sehingga menjadi 50 orang.

Ia menambahkan, untuk tahun 2007 mahasiswa BUD Depag sudah hampir merata, tidak lagi didominasi oleh propinsi-propinsi yang maju. Hal itu terbukti dengan lolosnya mahasiswa dari beberapa propinsi seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dalam seleksi IPB dan Depag. (ant/mad)