Mantan PM Malaysia: Islam Mampu Mengubah Bangsa Jahiliah Menjadi Maju
Ahad, 9 November 2008 | 01:39 WIB
Saya datang untuk mendengarkan ceramah bapak Ary Ginanjar. Oleh karena saya sudahi ceramah saya," kata Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad ketika berpidato membuka Forum Nilai Belia dan Kepemimpinan Masa Depan dan Triahtlon Amal 2008 Salam Sayang Malaysia di Putrajaya, Sabtu.
Dalam pidatonya Mahathir menjelaskan bahwa Islam yang lahir dibawa oleh Nabi Muhammad mampu mengubah bangsa Jahiliah yakni bangsa Arab menjadi bangsa yang maju dan tamadun. Kemajuan Islam hingga beberapa abad merambah mulai dari Timur Tengah hingga ke Spanyol Eropa. Tapi kini mengapa umat Islam mundur.<<>;br />
"Oleh sebab itu kita mesti kembali kepada pangkalnya yakni Al Qur`an dan hadist-hadist yang soheh. Saya datang ke sini untuk mendengarkan ceramah bapak Ary Ginanjar. Oleh sebab itu, saya akhiri pidato saya," kata Mahathir yang langsung disambut tepuk tangan gemuruh dari sekitar 150 alumni ESQ yang hadir di gedung Perdana Leadership Center, Putrajaya.
Begitu tampil di podium, pendiri ESQ Leadership Training Ary Ginanjar mengatakan, "Suatu kebanggaan bagi saya sebagai generasi muda bisa tampil bersama dengan mantan PM Malaysia Mahathir yang merupakan bapak modernisasi Malaysia dan telah berbakti kepada negara dan bangsa selama 22 tahun sebagai perdana menteri serta menerima banyak penghargaan internasional,".
Dalam pidatonya, pendiri ESQ yang berumur 43 tahun itu menunjukan kehancuran ekonomi Amerika saat ini dimana lembaga-lembaga keuangan raksasa seperti Lehman Brothers yang bangkrut dan menyebabkan krisis ekonomi melanda dunia. "Krisis ekonomi di Amerika yang menyebabkan krisis keuangan dunia disebabkan karena masyarakat Amerika terlalu mengejar materialisme," katanya.
Sementara Jepang sangat menjunjung kejujuran, kerja keras dan cinta negara sehingga mampu menjadi suatu negara yang maju secara ekonomi, pembangunan infrastruktur dan nilai-nilai manusia yang bagus. "Tapi jumlah kasus bunuh diri di Jepang mencapai 30.000 orang bunuh diri per tahun melebihi jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak 5.000 orang per tahun. Hal itu disebabkan karena nilai spiritual religius yang tidak ada di Jepang. Mereka jujur dan kerja keras tapi tidak tahu untuk apa," ujar Ary.
Dalam Islam, lanjut Ary, umatnya diajarkan tujuh nilai seperti jujur, tanggungjawab, kerjasama, disiplin, adil, wawasan dan prihatin. "Ke tujuh nilai itu merupakan gabungan dari sifat-sifat Allah yang perlu menjadi pegangan manusia dalam hidup, interaksi sosial, bekerja, mengelola negara dan dunia," katanya.
Mahathir setelah tidak lagi menjadi PM Malaysia kini akhif dalam Perdana Leadership Foundation berkantor di Putrajaya. Ia bersama Najib Tun Razak dan Ary Ginanjar meluncurkan projek "Ekspedisi Ekstrem 7 Benua, 7 Nilai`.
Ekspedisi ini mengangkat Salman Ali Shariati, seorang anak Malaysia berusia 11 tahun dan alumni ESQ yang mampu berenang jauh, bersepeda dan lari dalam jarak yang jauh.
Pada peluncuran ini, Salman berenang di danau Putrajaya sejauh 8 Km, bersepeda sejauh 360 Km dan berlari sejauh 84 Km hingga Minggu (9/11) sore.
Untuk meningkatkan hubungan baik Indonesia-Malaysia, Salman dan kedua kakaknya, Zahra Masoumah 17 Thn dan Muqorrobin, akan berenang melintasi Selat Melaka sepanjang 49 Km mulai dari pulau Repat di Sumatera hingga ke Port Dickson di Seremban Semenanjung Malaysia. Setelah itu, Salman dan kakaknya akan menyeberangi Selat Inggris sepanjang 54 Km antara April-Juli 2009. (ant)
Terpopuler
1
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
2
Kiai Ubaid Ingatkan Gusdurian untuk Pegang Teguh dan Perjuangkan Warisan Gus Dur
3
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
4
Pilkada Serentak 2024: Dinamika Polarisasi dan Tantangan Memilih Pemimpin Lokal
5
Dikukuhkan sebagai Guru Besar UI, Pengurus LKNU Jabarkan Filosofi Dan Praktik Gizi Kesehatan Masyarakat
6
Habib Husein Ja'far Sebut Gusdurian sebagai Anak Ideologis yang Jadi Amal Jariyah bagi Gus Dur
Terkini
Lihat Semua