Warta

Masdar: Saya Mimpi Masjid Jadi Pusat Kegiatan NU

Jumat, 13 Oktober 2006 | 08:51 WIB

Bogor, NU Online
Peran NU sebagai pelayan ummat mengharuskan seluruh kegiatannya dekat dan menyatu dengan ummatnya. Pusat kegiatan yang sebelumnya berada di kantor NU dan pesantren akan semakin luas jangkauannya jika mampu memanfaatkan masjid sebagai pusat kegiatan NU.

“Saya mimpi masjid dan jamaahnya sebagai unit primer basis anak ranting NU untuk melayani ummat,” tandas Ketua PBNU Masdar F. Mas’udi dalam sebuah acara di Bogor beberapa waktu lalu.

<>

Dikatakannya bahwa pesantren sebagai basis NU merupakan kenyataan historis, namun tak semua daerah ada pesantrennya. Di luar Jawa tak setiap cabang NU ada pesantrennya, ini membuat jangkauan NU terbatas dan tak bisa menyentuh grass root.

Sementara itu masjid-masjid yang menjalankan tradisi NU tersebar dari Aceh sampai Irian Jaya. Masjid dengan tradisi NU tersebut bisa dilihat dari amalan ibadahnya seperti adanya puji-pujian ketika nunggu sholat, ada doa qunut saat sholat subuh dan lainnya.

Disetiap desa pun tak hanya terdapat satu masjid, bisa sampai lima buah. “Masjid-masjid NU tersebut bisa digunakan sebagai markas melayani ummat. Mereka tak perlu lagi membangun kantor, serambi masjid bisa untuk berkhidmad malayani ummat,” imbuhnya.

Direktur P3M tersebut mengungkapkan bahwa di masjid warga dapat berkumpul setiap saat, minimal setiap Jum’at sehingga pesan-pesan dapat disampaikan dengan mudah. Mereka juga datang ke masjid dengan persiapan untuk mendengarkan sesuatu “Kalau penduduk dikumpulin di balai desa, banyak bertengkar, kalau di masjid, mereka datang meskipun tak diundang, dan insyaallah apa yang dibahas ada kejujuran,” tuturnya.

Ditandaskannya bahwa masjid merupakan modal sosial yang luar biasa, namun sampai saat ini masih belum diberdayakan dan dimaksimalkan penggunaannya “Nantinya lembaga yang ada di PBNU juga ada di masjid, imamnya bisa jadi syuriah, sesepuhnya bisa jadi mustasyar. Misalnya pemerintah mau mengembangkan program dana bergulir atau Bantuan Langsung Tunai (BLT), imam akan tahu mana orang yang layak diberi,” katanya. (mkf)