Masjid Giri Kedaton Gresik tidak terpengaruh dengan isu arah kiblat, sebab sejak zaman Sunan Giri, masjid tertua di Kabupaten Gresik Jawa Timur itu sudah menghadap ke arah barat laut. "Arah fisik Giri Kedaton, sejak dulu sudah menghadap ke barat laut. Sehingga tidak terpengaruh dengan isu arah kiblat yang telah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia," kata Mochtar (58) juru Kunci Giri Kedaton, Senin (2/8).
Menurut Mochtar, masjid peninggalan Sunan Giri ini sudah pernah direnovasi tetapi pondasi masjid ini tidak bergeser sedikitpun, karena bangunan masjid salah satu Wali Songo (penyebar Islam di Jawa) tetap menjadi rujukan ta'mir dan jamaah masjid tersebut. "Sejak zaman Sunan Giri memang sedikit serong ke barat laut, ketika direnovasi tahun 1979 pondasinya tidak berubah. Sehingga gencarnya isu pegeseran arah kiblat kami anggap tidak menarik," ujarnya.
<>Bahkan, belasan masjid dan musholla yang ada di sekitar Giri Kedaton tetap mengikuti arah kiblat Masjid Sunan Giri. "Jadi tidak ada perubahan shaf, apalagi fisik Masjid untuk mengikuti isu pergeseran arah kiblat itu," tandasnya
Sementara Masjid Syeh Maulana Malik Ibrahim di Dusun Pesucinan, Desa Leran Kecamatan Manyar bangunan fisiknya menghadap tepat ke Barat. Kemudian shaf-nya diserongkan ke barat laut sejak tahun 1978. "Menurut kami yang penting niat kita menghadap kiblat, artinya bukan berarti shalat bisa menghadap selain arah kiblat. Karena kita bergeser satu derajat saja sudah melenceng jauh sekali," kata Abdul Rohman anggota Ta'mir Masjid Syeh Maulana Malik Ibrahim
Ia menjelaskan, sejak puluhan tahun yang lalu shaf masjid sudah tidak mengikuti bangunan imam. Artinya shaf-nya sudah menghadap ke barat laut. "Isu arah kiblat ini sebenarnya tidak mengganggu, tetapi saya hanya khawatir ini ulah orang-orang luar yang menginginkan Islam bergolak terus, karena selama ini Islam sudah diguncang dengam terorisme," tandasnya
Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik KH Husnan Ali mengatakan bila arah kiblat sudah sesuai maka tidak perlu diubah. "Kiblat memang menjadi syarat mutlak bagi orang yang melakukan shalat. Tetapi kalau memang sudah menghadap kibat urusan ibadah shalat tidak perlu dipersaoalkan," katanya.
Husnan Ali berharap isu arah kiblat tidak usah dibesar-besarkan, apalagi sebentar lagi umat muslim akan melaksanakan ibadah Ramadan. "Nggak usah dibesar-besarkan, karena akan merugikan umat muslim sendiri. Agar umat Islam konsentrasi menjalankan ibadah puasa Ramadan," pungkasnya. (ant)
Terpopuler
1
LAZISNU Gelar Lomba dengan Total Hadiah Rp69 Juta, Ini Link Pendaftarannya
2
Kolaborasi LD PBNU dan LTM PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-4
3
Cara Wudhu di Toilet agar Tidak Makruh
4
UI Minta Maaf soal Disertasi Bahlil Lahadalia, Kelulusan Ditangguhkan, Moratorium SKSG
5
Hukum Merokok saat Berkendara di Jalan Raya
6
Hukum Cukur Alis Wanita Bersuami
Terkini
Lihat Semua