Warta PILGUB JATIM

Mbah Maimun ‘Turun Gunung’ Bantu Khofifah

Jumat, 9 Januari 2009 | 06:01 WIB

Sampang, NU Online
Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Maimun Zubair (Mbah Maimun) ‘turun gunung’ mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji) menjelang pemilihan gubernur ulang di Sampang dan Bangkalan, 21 Januari mendatang.

Kiai sepuh NU pengasuh Pondok Pesantren Sarang Rembang itu meminta para santri pondok pesantren di pulau Madura untuk berpartisipasi memenangkan Kaji.<>

“Saya memohon dengan hormat, para santri, alumni pesantren, dan simpatisan untuk bisa memenangkan Kaji. Insya Allah akan langgeng, Madura sebagai ahlus sunnah waljamaah,” kata Mbah Maimun, Kamis (8/1) kemarin menghadiri pengajian di Pondok Pesantren (Ponpes) Az Zahrawiyah, Tambelangan, Sampang, seperti dukutip harian Duta Masyarakat.

Selain Mbah Maimun, ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali juga hadir bersama puluhan kiai, kader PPP dari Kabupaten Sampang dan Bangkalan, serta ribuan alumni pondok Pesantren Sarang, Rembang.

Ada beberapa alasan mengapa Kiai Maimun mendukung penuh kemenangan Kaji. Menurutnya, Khofifah merupakan figur yang tepat untuk menjadi pemimpin di Jatim. “Mulai pertama kali kumpul dengan saya di MPR, dia (Khofifah) selalu menjunjung tinggi Islam,” katanya.

Selama ini Khofifah dinilai konsisten berjuang di NU untuk umat. "Saya mendukung Bu Khofifah karena NU. Bu Khofifah konsis di Jamiyah Nahdlatul Ulama,” kata Kiai yang konsisten di PPP meskipun PKB terbentuk.

Dikatakan, Madura selama ini tak bisa dipisahkan dengan NU. Sebab, katanya, mayoritas masyarakat Madura adalah Nahdliyin (warga NU). Karena itu, pilihan memenangkan Khofifah bagi masyarakat Madura adalah sangat tepat.

“Madura tak bisa dipisahkan dari NU. Kalau Bu Khofifah gagal, NU gagal, inna lillahi wainna ilaihi rojiun,” ungkapnya.

Menyinggung isu perempuan yang menyerang Khofifah belakangan ini, Kiai Maimun mengaku telah membuka banyak kitab yang isinya ada yang memperbolehkan dan yang melarang perempuan jadi gubernur.

“Saya mendukung Bu Khofifah, sebelumnya saya telaah kitab, ada yang boleh ada yang tidak boleh. Kalau ada khilaf (perbedaan pendapat), cari yang ada maslahah bagi umat saja,” katanya.

Sementara itu, Khofifah dalam orasinya mengatakan, sejarah baru akan dicetak warga NU Jatim, jika pasangan Kaji berhasil terpilih sebagai Gubernur Jatim.

“Melalui coblosan ulang di Bangkalan dan Sampang, 21 Januari mendatang mari kita cetak sejarah baru, warga NU Jadi Gubernur,” katanya.

Khofifah menegaskan, mayoritas masyarakat Jatim adalah warga NU. Dia sendiri satu-satunya kader NU yang kini sebagai Cagub Jatim. “Jadi, jika Kaji menang, NU juga menang,” jelas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur ini. (nam)