Warta

Menteri PDT Baru Sowan ke Musytasyar PBNU

Ahad, 13 Mei 2007 | 17:14 WIB

Makassar, NU Online
Menteri Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Lukman Edy mulai melakukan "sowan politik" pertamanya sebagai menteri ke kediaman Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Sanusi Baco yang juga adalah Ketua MUI Sulawesi Selatan.

Kontributor NU Online Makassar Syaiful Akbarius Zainuddin melaporkan, kader Partai Kebangkitan Bangsa itu memperkenalkan diri kepada ulama besar Sulawesi Selatan sebagai anak NU yang baru saja terpilih menjadi menteri pada kabinet Indonesia bersatu yang dipimpin oleh Susilo bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla menggantikan Saifullah Yusuf.

<>

"Pesan dari orang tua kepada anaknya ini bahwa jangan terlalu banyak pikir, bekerja dengan baik demi ummat. Sebab untuk daerah-daerah tertinggal rata-rata jumlah masyarakat miskinnya banyak. Dan yang paling banyak kaum miskinnya adalah warga Nahdliyin, termasuk di daerah Sulawesi Selatan," kata Lukman Edy kepada wartawan usai sowan.

Menurut Lukman, dirinya berusaha menjadi katalisator dan fasilitator bagi Pengurus NU sebab visi dan misi PKB adalah relatif sama dengan NU. "Secara program, sedapat mungkin kita mengakomodir kepentingan-kepentingan warga NU, baik itu PBNU dan kader-kader NU," tandasnya.

Setelah melakukan sowan, Lukman berangkat menuju Kabupaten Takalar untuk meresmikan program kerja menteri PDT sebelumnya dan langsung beranjak ke menuju Kotamadya Makassar untuk membuka acara Muskerwil II Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Sulawesi Selatanyang dilaksanakan di Hotel Yasmin Makassar dan dihadiri oleh 17 DPC PKB di wilayah Sulawesi Selatan.

Lukman yang ditemui wartawan menyatakan bahwa PKB adalah Partai yang terbuka dan universal, pluralis dan senantiasa menyampaikan dan membela kebenaran. Masyarakat diharapkan dapat bergabung apabila memiliki visi dan misi yang sama dengan PKB.

Ketika ditanya perihal tanggung jawab yang berat untuk waktu dua setengah tahun ke depan, Lukman Edy mengatakan, dirinya yakin bahwa amanah yang diberikan oleh dapat dijalankan semaksimal mungkin. "Hal terpenting adalah bagaimana saya akan mencurahkan waktu, pikiran, tenaga dan segala-galanya untuk amanah yang diberikan dalam membangun bangsa ini," katanya optimis.(nam)