Warta

Muslimat Garap Program Pendampingan TKW

Sabtu, 28 Juli 2007 | 22:55 WIB

Surabaya, NU Online
Kasus perdagangan manusia akhir-akhir ini semakin menggila, penipuan tenaga kerja pun kian merajalela. Muslimat NU akan membuat jaringan untuk pendampingan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri. Selain itu, juga akan dilakukan pembinaan bagi TKW agar kasus perdagangan manusia (trafficking) bisa dieliminasi.

Ketua umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyatakan, trafficking merupakan kejahatan transnasional yang sulit dihilangkan. ”Kami akan berusaha untuk mengeliminasi dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan jaringan untuk melakukan pendampingan,” ujar Khofifah dalam seminar tentang ”Training of Trainer (TOT) Advokasi Trafficking dan Sosialisasi UU 21/2007 tentang Trafficking” di Hotel Garden Palace Surabaya, Sabtu (28/7).

<>

Menurutnya, pendampingan ini bisa dilakukan hingga kasus trafficking masuk ke pengadilan. ”Kalau perlu kami akan membangun shelter (tempat penampungan) bekerja sama dengan organisasi perempuan lainnya dan instansi pemerintah. Sebab, Indonesia merupakan pemasok TKW terbesar di kawasan Asia,” tandasnya.

Pengiriman TKW, menurut Khofifah, sering kali disalahgunakan untuk dijadikan pelacur. Inilah salah satu alasan kuat Muslimat NU harus terlibat dalam upaya penanganan dan pencegahan yang dapat mengeliminasi kasus trafficking. Menurutnya, kasus yang dialami TKW sangat beragam.

Dia mencontohkan, masalah yang sering dialami TKW di Hong Kong umumnya adalah overstay (melampaui masa tinggal). Sedangkan di Timur Tengah, kasus yang sering dialami adalah TKW tidak dibayar. Kasus lain terjadi di Malaysia dan Singapura adalah TKW tidak dibayar dan proses masuknya ilegal.

”Kalau overstay, maka KBRI setempat dan Imigrasi harus mempermudah urusan perpanjangan masa tinggal. Sedangkan majikan di Timur Tengah yang tak mau menggaji umumnya kalangan guru dan polisi. Karena itu, TKW yang dikirim ke Timur Tengah harus dicarikan yang bukan guru dan polisi,” sarannya.

Direktur Komunikasi Depkominfo Subagio dalam kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya Muslimat NU melakukan TOT dan membangun shelter. Sebab, menurutnya memang banyak TKW yang perlu uluran tangan akibat mengalami traficking. (sindo-gpa/man)