Warta

NU Expo 2012 Catat Transaksi Rp.40 Miliar

Senin, 30 Januari 2012 | 11:00 WIB

Surabaya, NU Online - Gelar pameran perekonomian NU Expo 2012 secara resmi ditutup pada Ahad (29/1) malam kemarin. Selama empat hari digelar sejak tanggal 26 Januari lalu, tercatat terjadi transaksi sebesar Rp.40,08 miliar.

"Selama pameran berlangsung terjadi transaksi sebesar Rp 40,08 miliar," kata Ketua OC Rembug Nasional Saudagar NU dan NU Expo 2012, Anang Prabowo saat jumpa pers di kantor PWNU, Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Senin (30/1).<>

Pameran selama 4 hari itu diikuti 180 stan terdiri dari pengusaha kecil, menengah, hingga pengusaha besar, seperti industri manufacturing, otomotif, tekstil, pendidikan, kerajinan tangan dan souvernir, industri kayu, agrobisnis, property, hingga tour travel pariwisata.

"Transaksi tidak hanya antar kalangan Nahdliyin, tapi juga hingga ke luar negeri," tambah Anang.

Anang lantas mencontohkan, transaksi pada pameran tersebut dapat menembus pasar Eropa dan Amerika. Untuk ke Inggris, yang diekspor jenis rajungan dengan nilai sekitar US$ 2,2 juta. Sedangkan transaksi ke Amerika Serikat berupa kopi senilai US$ 1,1 juta dan udang sebesar US$ Rp 4,74 juta.

"Dari Rp.48,08 miliar, perinciannya dari sektor agrobisnis Rp.42,6 miliar, energi dan manufacturing Rp.4,5 miliar, properti Rp.480 juta dan UMKM sekitar Rp.500 juta," terang Anang.

Pencapaian transaksi pada NU Expo 2012, masih kata Anang, nilainya lebih besar dibandingkan dengan NU Expo yang digelar di Jakarta pada 2011 lalu. "Ada peningkatan lebih banyak. Mungkin ada sekitar 500 persen," tandasnya.

Ketua PWNU Jatim KH Mutawakil Allallah yang juga hadir dalam jumpa pers bersama sejumlah pengurus Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN), mengaku terkesan dengan penyelenggaraan Rembug Nasional Saudagar NU dan NU Expo 2012 di Grand City. Apalagi, yang hadir tidak hanya dari kalangan atas menengah, tapi juga kalangan bawah.

"Entah guyonan atau tidak, manajemen Grand City mengatakan, baru pertama kali melihat mall yang datang naik angkot. Suasananya seperti di Terminal Bungurasih," ujar Kiai Mutawakil sambil tersenyum.


Penulis: Emha Nabil Haroen