Warta

NU Gagal Balas Dendam dengan Muhammadiyah

Jumat, 7 Desember 2007 | 13:03 WIB

Jakarta, NU Online
Pertandingan sepak bola antara Bintan Sembilan FC PBNU dengan The Sun Muhammadiyah berakhir dengan kemenangan The Sun 5-0. Upaya NU untuk membalas kekalahannya pada pertandingan yang dilakukan sebelum puasa Ramadhan lalu dengan skor 4-2 untuk Muhammadiyah pun kandas.

Hujan yang berlangsung seharian membuat lapangan PTIK di Kebayoran Baru yang digunakan untuk pertandingan menjadi becek, namun hal ini tak membuat semangat kedua tim yang diisi oleh sejumlah politisi dan artis kendor. Kesebelasan NU menggunakan seragam hijau sedangkan Muhammadiyah menggunakan seragam merah.

<>

Tim NU dikomandani oleh Dubes RI untuk Qatar HM Rozy Munir dengan anggota sejumlah pejabat dan politisi senayan seperti Menkop UKM Suryadarma Ali, Ketua FKB Effendi Choirie, Masduki Baidlawi, Slamet Effedi Yusuf, Gubernur Kalsel Rudy Arifin dan sejumlah pengurus PBNU.

Tim Muhammadiyah diperkuat oleh Din Syamsuddin, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Menpora Adyaksa Dault, Rektor UI Gumilar serta artis Primus.

Begitu dilakukan kick off, tim Muhammadiyah yang tampil solid langsung melakukan serangan-serangan menusuk ke gawang PBNU yang akhirnya Muzammil Yusuf menyarangkan gol. Dua gol kembali masuk ke gawang PBNU yang dilakukan oleh Azrul Anwar pada babak pertama sehingga skor menjadi 3-0 untuk Muhammadiyah.

Pada babak kedua, Menpora Adyaksa Dault menyarangkan 2 gol ke gawang PBNU sehingga kedudukan 5-0 sampai akhir pertandingan. Cici Tegal, yang menjadi komentator menyatakan tak salah kalau Adyaksa jadi Menpora.

Tim NU sebenarnya sudah berupaya mengganti kiper sampai tiga kali, tapi ternyata tak bisa menahan serangan-serangan beruntun dari Muhammadiyah. Sejumlah kesempatan emas dari kerjasama tim NU di lini depan ternyata tak bisa menghasilkan satu gol pun.

Karena sifatnya pertandingan persahabatan, pemain masuk ke lapangan silih berganti jika merasa lelah dan digantikan oleh rekan lainnya. Para supporter dari masing-masing kubu memberikan dukungan, bahkan tim Muhammadiyah mendatangkan para mahasiswa dari UHamka.

Jika pada pertandingan antar negara diperdengarkan lagu kebangsaan, pada pertandingan dua ormas Islam terbesar ini, diperdengarkan sholawat Badar dan mars Sang Surya. Tak lupa, masing-masing fihak menyampaikan pidato singkat.

Baik Rozy Munir yang mewakili PBNU maupun Din Syamsuddin menyatakan pertandingan ini merupakan pertandingan untuk menjalin ukhuwah islamiyah, soal kalah atau menang tidak penting. Rozy juga berharap agar pertandingan olah raga ini juga bisa dilakukan oleh warga NU dan Muhammadiyah di daerah.

Hadir pula menyaksikan pertandingan Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Nafe Mehdawi dan personel group musik Debu yang berasal dari AS. Tampak pula artis dangdut Iis Dahlia, meskipun datang agar terlambat.

Sebelumnya presiden SBY sudah merencanakan untuk melakukan kick off pertama, namun batal. Pada pertandingan sebelumnya, wapres Jusuf Kalla sempat menjadi wasit. (mkf)