Warta

NU Pakistan dan Jepang Adakan Kerjasama Pengajian Online

Kamis, 22 Desember 2005 | 12:36 WIB

Islamabad, NU Online
Untuk berkomunikasi, jarak tidak lagi menjadi soal di era teknologi ini. Kecanggihan teknologi komunikasi membuat semuanya terasa tidak lagi ada batas. Semuanya terasa begitu dekat. Hal itulah yang dilakukan oleh beberapa warga NU yang berada di luar negeri.

Minggu (19/12) lalu, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Pakistan  mengadakan pengajian online dengan tema Hukum dan Fadhilah Kurban. Kegiatan itu merupakan hasil kerjasama PCI NU Pakistan dan Jepang.

<>

Jauhnya jarak tak menghalangi warga nahdliyyin (sebutan untuk warga NU) yang berada di luar negeri untuk mengikuti pengajian jarak jauh itu. Lewat bantuan situs pesantrenvirtual.com warga nahdliyyin khidmat menyimak pengajian live dari sekretariat PCI NU Pakistan di Islamabad. Sedangkan hadir sebagai penceramah pada kesempatan itu Ust. H.Niam Soetaman.

Dalam pengajian itu diisi juga dengan diskusi interaktif seputar hukum kurban dan segala problematikanya antara Ustad Niam dengan para peserta. Antusiasme warga nahdliyyin yang berada di luar negeri begitu besar terhadap acara tersebut. Hal itu terlihat dari banyaknya pertanyaan yang masuk di layar komputer internet maupun lewat chat voice di Yahoo messenger.

“Apakah orang non-muslim dapat memperoleh daging kurban. Mengingat di lingkungan tempat saya tinggal mayoritas non-muslim,” tanya salah seorang warga NU yang berada di Amerika Serikat.

Menjawab pertanyaan itu, Ustad Niam—demikian panggilan akrab Ust. H. Niam Soetaman—mengatakan bisa saja orang non-muslim mendapatkan daging kurban, asalkan memenuhi syarat. Syarat yang dimaksud apabila tidak ada lagi muslim di tempat tersebut. Selain itu, imbuh Ustad Niam, hewan kurban tersebut tersebut tidak dalam status wajib.

“Wajib dalam pengertian seperti kurbannya orang yang sedang ber-nadzar.  Jika seperti itu, maka hukumnya haram. Hal itu seperti yang tertera dalam kitab al-Fiqh wa-Adillatihi karangan Dr.Wahbah Zuhaili,” terang Ustad Niam yang saat itu didampingi Rois ‘Am PCI NU Pakistan, H. Shodiq Ahmad.

Warga nahdliyyin di luar negeri yang non-pelajar, banyak memanfaatkan media pengajian online semacam ini. Hal itu terjadi khususnya pada warga NU yang tinggal di negara yang penduduknya mayoritas non-muslim, seperti Hongkong, Korea, Jepang, Amerika, Inggris dan lain-lain. Mereka ingin memenuhi dahaga rohani yang kering sebagai akibat jauh dari cahaya syi'ar Islam.

Kegiatan pengajian itu sebetulnya merupakan kegiatan rutin Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pakistan yang dilaksanakan setiap hari Kamis. Dalam pelakasanaan pengajian itu, LDNU telah bekerjasama dengan sebuah stasiun radio di Kalimantan, yakni Bontang FM . Warga NU di manapun dapat mengakses pengajian tersebut melalui website pesantrenvirtual.com.

Laporan: Muh.Afifuddin/Ketua LTNU Pakistan (kontributor NU Online di Pakistan)