NU Takkan Umumkan 1 Syawal Sebelum Sidang Itsbat Pemerintah
Rabu, 24 September 2008 | 12:01 WIB
Sesuai metode hisab (perhitungan astronomis), Nahdlatul Ulama (NU) sudah dapat menentukan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1429 Hijriyah. Namun, hal itu tak akan diumumkan kepada publik sebelum sidang itsbat (penentuan) yang dilakukan pemerintah.
Ketua Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ghazalie Masroerie, mengatakan hal tersebut kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (24/9).<>
NU, jelas Kiai Ghazalie—begitu panggilan akrabnya, sudah membuat perhitungan hisab awal bulan. Hal itu dilakukan jauh sebelum pelaksanaan rukyat, sebagaimana dapat dilihat pada almanak NU yang diterbitkan setiap tahunnya.
Hal demikian juga berarti bahwa NU sudah memiliki keputusan mengenai Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Namun, metode matematis tersebut tidaklah cukup. Bagi NU, hasil hisab harus dibuktikan dengan proses rukyatul hilal (pengamatan/observasi terhadap bulan).
“(metode) hisab NU menggunakan metode yang tinggi akurasinya dengan menerima kriteria imkanur rukyah (visibilitas hilal). Hisab demikian digunakan untuk memandu, mengontrol, dan mendukung pelaksanaan rukyat, sehingga tercapai rukyat yang berkualitas,” urai Kiai Ghazalie.
Lebih jauh, Kiai Ghazalie menjelaskan, pihaknya ingin menciptakan ketenangan di antara umat Islam dengan tidak mengumumkan penentuan 1 Syawal terlebih dahulu. Jika tidak, seperti beberapa pengalaman tahun sebelumnya, umat Islam dibingungkan dengan keputusan Lebaran yang berbeda.
Karena itu, ujar dia, NU dan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya bersama Departemen Agama, akan melaksanakan sidang itsbat yang diawali rukyatul hilal terlebih dahulu. Rukyatul hilal dilakukan pada 29 September 2008.
Proses tersebut diselenggarakan di 55 lokasi strategis di seluruh Indonesia. 99 pelaksana rukyat nasional bersertifikat dan para ulama ahli rukyat serta ahli hisab telah dipersiapkan. “Rukyat ini sekaligus menjadi sarana koreksi atas hitungan hisab,” tandasnya.
Berbeda dengan NU, Muhammadiyah telah menetapkan sekaligus mengumumkan 1 Syawal 1429 H jatuh pada Rabu, 1 Oktober 2008. Hal tersebut seperti disampaikan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, M. Tafsir.
Ia menuturkan, penetapan tersebut merupakan hasil keputusan Pengurus Pusat Muhammadiyah, sesuai hasil hisab hakiki wujudul hilal. (rif)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
3
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
4
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
5
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
6
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
Terkini
Lihat Semua