Warta

Pakar: Sebagian Besar Petambak Garam adalah Warga NU

Selasa, 26 Agustus 2008 | 14:23 WIB

Bogor, NU Online
Lumbung garam nasional terdapat di enam provinsi, yakni, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Sebagian besar petambak garam di enam provinsi itu adalah nahdliyin (warga Nahdlatul Ulama/NU).

Hal tersebut diungkapkan Pakar Perikanan pada Institut Pertanian Bogor (IPB), Agus Wijatmoko, saat berbicara pada “Pelatihan Manajemen dan Teknis dalam Rangka Fasilitasi Pendampingan Petambak Garam Rakyat” di Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/8).<>

Menurut Agus, perhatian NU sebagai organisasi sangat dibutuhkan, terutama berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi petambak garam seperti saat ini. Tingginya ongkos produksi dan rendahnya harga garam di pasaran cukup menyusahkan para petambak.

“Keberpihakan NU terhadap nasib petambak garam rakyat sebagai sesuatu yang niscaya, guna membantu mengatasi kesulitan yang mereka hadapi,” imbuh Agus yang juga aktivis organisasi Keluarga Mahasiswa NU Pascasarjana IPB.

Pelatihan diselenggarakan, kata Agus sebagai bentuk upaya pendampingan dan perlindungan terhadap para petambak garam di Indonesia. “Kami ingin nasib petani garam mendapatkan perhatian semua pihak. Karena bukan hanya terkait masalah produksi dan kualitas, namun juga menyangkut globalisasi pasar,” katanya.

Pelatihan itu diselenggarakan selama empat hari, mulai 26 hingga 29 Agustus 2008. Ia berharap, melalui pelatihan itu, para petani garam akan mendapatkan banyak bekal berupa wawasan dan cakrawala baru terkait usaha pergaraman.

“Setidaknya, gairah untuk terus melanjutkan usahanya kembali membaik dan mempunyai harapan baru untuk memperbaiki kualitas hidup,” papar pria yang bekerja serbagai konsultan kelautan dan perikanan itu. (hir)