Warta

PBNU-British Council Kerja Sama Gelar Pelatihan Guru

Senin, 29 Oktober 2007 | 03:12 WIB

Surabaya, NU Online
British Council Indonesia bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdhatul 'Ulama (PBNU) dan LP Ma'arif mengadakan pelatihan guru Bahasa Inggris Pesantren se-Jawa Timur di hotel Utami Surabaya.

Acara itu diikuti oleh 15 Pesantren se Jawa Timur termasuk Pesantren Tebuireng, Darul Ulum Jombang, Guluk-guluk Sumenep, al-Mawaddah Ponorogo, al-Salam Tuban, Sidogiri, Nurul Jadid Paiton dan lain-lain.<>

Acara yang berlangsung mulai dari tanggal 27 - 28 Oktober ini bermaksud membekali guru-guru Bahasa Inggris pesantren se Jawa Timur agar lebih cakap dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak didiknya.

Dalam sambutannya, Christian Duncumb selaku konsultan senior bidang Pendidikan dan Bahasa Inggris di British Council Indonesia mengatakan bahwa “British Council ikut memikirkan perkembangan dan kemajuan mutu pengajaran Bahasa Inggris di pesantren-pesantren di Jawa Timur. Ini sebagai bentuk kepedulian British Council untuk turut serta memberikan kontribusi bagi kemajuan pendidikan pesantren di Indonesia”.

Selanjutnya Christian juga menyebutkan bahwa “Bahasa Inggris telah menjadi bahasa budaya global, sehingga mempelajarinya merupakan keniscayaan kultural bagi setiap orang yang ingin berpartisipasi dalam komunikasi budaya secara global”. “Itulah sebabnya” ia menambahkan “kami menawarkan training Bahasa Inggris agar masyarakat pesantren secara aktif dapat ikut pula dalam kancah pertukaran budaya lintas bangsa dan negara”.

Kegiatan itu sendiri dikemas dalam tema besar bernama “Inter-cultural Dialogue” karena dimaksudkan agar nantinya para peserta mampu -paling tidak terpanggil- untuk terlibat dalam proses dialogue antra budaya, yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.

Bagi tujuan pembelajaran di kelas, kegiatan ini juga bermaksud membantu para guru untuk dapat menulis materi ajar sendiri dengan mempertimbangkan masalah-masalah budaya sebagai topik pembelajaran.

Perwakilan dari PWNU Jawa Timur, Bapak KH Achmad Sumarjono menyambut baik kegiatan ini dan berpesan agar para peserta memanfaatkan pelatihan semacam ini untuk kemajuan pesantren masing-masing dalam bidang pengajaran Bahasa Inggris. Ia juga mengingatkan bahwa kondisi dunia saat ini menuntut agar pesantren tidak hanya mengajarkan Bahasa Arab, tapi juga Bahasa Inggris.

Bertindak sebagai tutor dalam pelatihan ini adalah Gillian Palmer (warga negara Inggris) dan Ibu Itje Khadijah (warga negara Indonesia) kedua merupakan konsultan Bahasa Inggris British Council Indonesia.

Menurut rencana, kegiatan ini akan berlanjut pada tahap berikutnya yang rencananya akan diadakan pada bulan Pebuari 2008 selama dua minggu. Peserta pada pelatihan tahap kedua ini adalah peserta pada tahap pertama yang telah diseleksi.

Event organiser pada kegiatan ini, Dr Abdul Kadir Riyadi kepada NU Online, Senin (29/10), menyampaikan apresiasianya yang mendalam kepada British Council Indonesia atas perhatian dan kepeduliannya kepada pesantren, kepada PBNU, PWNU dan tidak ketinggalan kepada para peserta atas partisipasi dan antusiasmenya. (dar)