Warta Munas dan Konbes NU

PBNU Jalin Kerjasama dengan Pertamina

Sabtu, 29 Juli 2006 | 08:57 WIB

Surabaya, NU Online
Upaya untuk meningkatkan kemandirian NU terus dilakukan baik untuk kepentingan organisasi atau warga nahdliyyin. Kali ini PBNU bekerjasama dengan Pertamina menandatangani nota kesepakatan kerjasama dalam pemasaran produk-produk Pertamina.

Bertindak sebagai wakil PBNU KH Sahal Mahfudz sementara Pertamina diwakili oleh Direktur Utama Ari. H. Soemarno dengan disaksikan oleh KH Hasyim Muzadi dan seluruh peserta munas dan konbes di Aula Al Zaitun Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu.

<>

KH Sahal Mahfudz dalam pengantarnya dihadapan para pengurus wilayah dan cabang mengingatkan bahwa kerjasama ini sifatnya bisnis yang harus ditangani secara professional. “Nantinya jangan sampai nuntut ke PBNU untuk meminta berbagai fasilitas, business is business,” tandasnya.

Nantinya Kerjasama ini tidak akan secara langsung ditangani oleh pengurus wilayah atau cabang karena ditakutkan bisa terbengkalai seperti pengalaman yang sudah ada, tetapi akan diserangkan para profesional dan akan ada seleksi bagi yang berminat untuk menjalin kerjasama.

Diingatkan oleh Ketua Umum MUI tersebut bahwa jika ingin sukses, warga NU harus bisa menyingkei atau berlaku seperti singkek (orang cina) yang bisa berperilaku hidup hemat dan tidak gampang berfoya-foya meskipun telah sukses.

Sementara itu Ari Sumarno mengungkapkan bahwa sebagai kerjasama yang sifatnya bisnis, diharapkan dapat menguntungkan kedua belah fihak. Kerjasama ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keunggulan pertamina setelah hak monopolinya dihapus dan saat ini harus berhadapan dengan para pesaing globalnya.

Nantinya dimasing-masing unit pemasaran Pertamina dan pengurus wilayah NU akan dibentuk sebuah tim yang akan menyeleksi berbagai proposal yang masuk. SPBU, distribusi elpiji sampai dengan penjualan oli merupakan sektor yang memungkinkan untuk digarap.

“Banyak pesantren yang memiliki lahan di lokasi strategis. Nantinya Pertamina akan membantu mulai dari masalah permodalan sampai dengan manajemennya,” tutur Ari.

Jika kerjasama awal ini sukses, NU dimungkinkan untuk menggarap sektor-sektor yang lebih kompleks dengan memasuki industri hulunya. “Bahkan kalau mungkin bisa melakukan eksplorasi atau pengeboran,” tuturnya. (mkf)