Jakarta, NU Online
Kebutuhan dana yang besar dalam menjalankan roda organisasi dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan nahdliyyin kini difasilitasi oleh PBNU dengan membuka jaringan bisnis ke luar negeri.
Dalam berbagai kesempatan kunjungan, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi selalu berusaha untuk melihat peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha nahdliyyin selain mencari beasiswa bagi kader-kader NU.
<>“NU membutuhkan dana yang sangat besar untuk menjalankan misinya. Kita mencoba melalui jaringan internasional yang kita miliki, termasuk dengan Malaysia,” tutur Kyai Hasyim sesaat sebelum berangkat mengikuti pertemuan.
Hari ini, Kiai Hasyim bertemu dengan PM Malaysia Abdullah Badawi untuk membicarakan kelanjutan rencana kerjasama bisnis yang bisa digarap. Konsep kerjasama ekonomi ini sudah digagas saat digelarnya pertemuan ICIS II yang berlangsung pada 20-22 Juni 2006 lalu. Kala itu Abdullah Badawi yang juga Sekjen OKI membuka pertemuan yang diikuti oleh peserta dari 153 negara.
Beberapa sektor bisnis yang ditawarkan diantaranya sektor kelapa sawit, batubara dan besi tua. “Untuk besi tua, ini permintaan khusus dari para pengusaha Madura,” tuturnya.
Dalam kunjungan ke luar negeri beberapa waktu lalu, PBNU juga mencoba untuk mencari peluang yang bisa diraih. Beberapa sektor yang sudah diidentifikasi diantaranya adalah bisnis perminyakan di Iran, bisnis pupuk di Jordania dan perdagangan di Syiria. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua