Warta

PBNU Kumpulkan Info Perkembangan Politik Nasional Terkini

Rabu, 6 Mei 2009 | 13:00 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengumpulkan sejumlah informasi tentang perkembangan situasi politik nasional terkini, utamanya menjelang Pemilu Presiden pada Juli mendatang. Informasi itu didapat dari para pemimpin partai politik (parpol) yang berlatar belakangn nahdliyin (sebutan untuk warga NU).

Hal itu dikatakan Ketua PBNU, Ahmad Bagdja, kepada wartawan di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (6/5). Bagdja menyampaikannya setelah berturut-turut menerima tiga pemimpin tertinggi parpol yang berlatar belakang nahdliyin, antara lain, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali dan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla.<>

Bagdja menjelaskan, informasi tersebut meliputi koalisi antarparpol dan peluang masing-masing pasangan capres-cawapres yang akan bersaing dalam Pemilu Presiden pada Juli 2009 nanti. Ia tak menerangkan secara rinci, namun, katanya, informasi itu nantinya akan dikabarkan kepada warga NU yang tersebar di seluruh Tanah Air.

“Nanti, seluruh informasi itu akan dibahas terlebih dahulu dalam rapat PBNU. Kemudian akan diinformasikan kepada warga NU sebagai ‘pegangan’ (bahan pertimbangan) untuk memilih capres dan cawapres, bukan untuk mengarahkan, apalagi instruksi,” terang Bagdja.

Menurut dia, informasi yang bisa dijadikan “pegangan” itu sangat penting agar warga NU tidak sembarangan memilih pasangan capres-cawapres. Meski demikian, warga NU tetap diberi kebebasan menggunakan hak pilihnya asalkan bertanggung jawab.

Kehadiran tiga ketua umum parpol ke kantor PBNU itu atas undangan tuan rumah. PBNU memang bermaksud meminta informasi berkaitan situasi politik terkini menjelang Pilpres. Tujuannya dalam rangka memberikan pendidikan politik pada warga NU agar menjadi pemilih yang cerdas dan lebih bertanggung jawab.

Muhaimin, Suryadharma dan Kalla tidak datang bersamaan. Muhaimin datang lebih awal. Setelah Muhaimin meninggalkan tempat, menyusul kemudian Suryadharma. Demikian juga Kalla, datang setelah Suryadharma berpamitan.

Kamis (7/5), PBNU direncanakan akan menerima Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional Ulama, Khoirul Anam dan Wakil Ketua Partai Demokrat, Ahmad Mubarok.

Selain mengundang para ketua umum parpol dan politikus berlatar belakang nahdliyin, PBNU juga berencana mengundang para capres dan cawapres. Kepentingannya untuk mendengarkan visi-misi mereka dalam menyejahterakan rakyat Indonesia jika nantinya mereka terpilih. (rif)