Menanggapi munculnya iklan salah satu partai yang mengambil lambang NU secara utuh di televisi swasta yang tayang pada Selasa (15/2) malam, Ketua PBNU H Slamet Effendy Yusuf merasa kecewa, karena NU adalah bukan milik salah satu partai. Apalagi warga NU tersebar di banyak parpol. Baik PKB, PKB Gus Dur, PKNU, PPP, Golkar, Demokrat dll.
“Jadi, iklan itu berlebihan. Tidak pada tempatnya sekaligus menunjukkan tidak percaya diri. Faktanya warga NU ada di berbagai partai dan biarkanlah warga NU berdiaspora di berbagai parpol,” ujar Slamet Effendy Yusuf di Jakarta, Rabu (16/2).<>
Menurut Slamet, adanya iklan dengan mengambil sebagian lambang NU tidak masalah, tapi kalau seluruhnya dan disandingkan dengan lambing parpol, itu jelas tidak etis dan mengabaikan Khittah NU sendiri. Oleh sebab itu mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini berharap ada koreksi dari pemasang iklan tersebut.
Di mana iklan itu seharusnya dilakukan secara elegan dan mengambil sebagian lambang NU tidak secara utuh. “Saya tegaskan bahwa warga NU itu sebaiknya ada di berbagai partai agar berjuang dan mengabdi dalam kehidupan politik kebangsaan yang lebih luas,” tandas Slamet lagi.
Akhir-akhir ini memang ada salah satu partai yang seolah mengklaim NU sebagai miliknya. Padahal, secara tegas dalam Khittah NU sudah dijelaskan jika NU tidak berpolitik praktis dan tidak boleh diseret-seret untuk kepentingan politik, kecuali politik kebangsaan dan keindonesiaan.(amf)
Terpopuler
1
Ketum PBNU dan Kepala BGN akan Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal MBG pada 31 Januari 2025
2
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
3
Paduan Suara Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Malang Meriahkan Kongres Pendidikan NU 2025
4
Kongres Pendidikan NU 2025 Akan Dihadiri 5 Menteri, Ada Anugerah Pendidikan NU
5
Pemerintah Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Siswa Selama Ramadhan 2025
6
Doa Istikharah agar Dapat Jodoh yang Terbaik
Terkini
Lihat Semua