Warta

PBNU Sesalkan Tindakan Massa FPI

Rabu, 24 Mei 2006 | 04:02 WIB

Jakarta, NU Online
Aksi pengusiran massa Front Pembala Islam terhadap KH. Abdurrahman Wahid  (Gus Dur) saat menghadiri dialog lintas agama dan etnis di Purwakarta, Jawa Barat mendapat tanggapan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua PBNU, Andi Jamaro Dulung menyesalkan terjadinya pengusiran itu dan menilai hal itu sebagai tindakan yang tidak demokratis.

PBNU meminta agar Pimpinan FPI menertibkan massanya di bawah agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Bagi PBNU, tindakan yang lakukan massa FPI tersebut telah melanggar etika demokrasi. “Kami atas nama PBNU menyesalkan tindakan tersebut. Kami meminta ormas yang menjadi pelaku menertibkan massanya,” kata Andi Jamaro Dulung kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (23/5).

<>

Menurut Andi, begitu ia akrab disapa, Gus Dur sebagai salah satu tokoh NU memang tidak selalu mempunyai pendapat sama dengan PBNU dalam menyikapi berbagai masalah. Namun, perbedaan pendapat di tubuh NU seperti yang terjadi antara Gus Dur dan PBNU saat ini adalah hal yang biasa terjadi. ”Hal itu sudah biasa terjadi di NU,” ungkapnya.

Semua perbedaan pendapat, imbuh Andi, harus diselesaikan lewat cara dialog. Penyampaian pendapat dan pandangan harus dengan cara beradab. PBNU menentang cara-cara kekerasan dalam menyelasaikan perbedaan pendapat terhadap sebuah permasalahan. ”Berbeda pendapat harus diselesaikan dengan cara positif yang sesuai dengan etika demokrasi,” katanya.

Seperti diketahui, aksi pengusiran itu terjadi saat Gus Dur hadir dalam dialog lintas agama dan etnis yang digelar oleh PC GP Ansor Purwakarta, Jawa Barat. Saat acara berlangsung, salah seorang anggota FPI menghujat mantan Presiden RI itu, dengan tudingan telah mengeluarkan pernyataan yang mengundang emosi massa dan menghina FPI.

Gus Dur dinilai telah menghina FPI dalam pernayataannya beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa demo FPI di DPR beberapa hari lalu, ada yang membiayai. Gus Dur diminta mencabut pernyataan tersebut.

Keadaan semakin memanas setelah anggota FPI itu mengusir Gus Dur, dan berujung terjadi saling "teriak" antara Gus Dur dengan anggota FPI lainnya.

Di luar pagar gedung di mana acara itu berlangsung, belasan massa FPI juga memaksa memasuki arena dialog, namun dihadang aparat kepolisian.

Aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan polisi pun terjadi saat Gus Dur hendak meninggalkan arena dialog dengan pengamanan ketat, sebelum akhirnya massa FPI itu membubarkan diri. (rif)