Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta umat Islam untuk mengedepankan jalan damai dalam menyikapi sejumlah konflik agama akhir-akhir ini. Sebab, umat Islam itu cinta damai dan tidak mengedepankan kekerasan karena kekerasan itu akan merugikan masyarakat, bangsa dan Negara ini.
"Umat Islam harus kembali kepada basis pemahaman makna Islam yang intinya adalah damai. Sehingga penyelesaiannya harus damai, tidak mendahulukan kekerasan. Untuk itu diimbau agar umat Islam tidak mudah terprovokasi," kata Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf di Gedung DPR/DPD RI Jakarta, Jumat (18/2).<>
Menurut Slamet, kerusuhan massa di sejumlah daerah karena ulah provokator. Masyarakat diimbau untuk jeli melihat situasi ini. "Proses penyadaran kepada masyarakat bahwa di kala kita terhimpit masalah, masalah ini akan dijadikan provokasi tindakan anarkis yang akibatnya merugikan masyarakat sendiri," ujar Slamet.
Yang pasti lanjut Slamet Presiden SBY harus lebih serius menangani konflik di masyarakat dan mengadakan pemetaan daerah rawan konflik. "Pemetaan wilayah sesuai dengan keberagamaannya diperlukan untuk mencegah konflik keagamaan dan konflik lain yang muncul di masyarakat," tandasnya.
Sementara itu Ketua FPP DPR Hasrul Azwar meminta Presiden SBY untuk segera membubarkan dan menyatakan aliran Ahmadiyah terlarang di Indonesia.
“Pembubaran tersebut harus dilakukan oleh SBY dan menjadikan Ahmadiyah sebagai ormas. Karena dengan membubarkan Ahmadiyah dijamin pasti tidak akan ada konflik. Dialog-dialog tidak ada gunanya lagi dilakukan. Mereka juga tidak peduli dengan peringatan-peringatan para ulama,” tandas Hasrul. (amf)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Minta Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama Segera Diluncurkan untuk Luruskan Sejarah NU
2
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
3
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
4
Kasus Kekerasan Didominasi Rumah Tangga, Jumlahnya Capai 11 Ribu Kasus di Tahun 2024
5
PKKMB Unisda 2024: Sambut Mahasiswa Baru, Ada dari Filipina dan Thailand
6
MBS: Arab Saudi Tidak Akan Akui Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina
Terkini
Lihat Semua