Warta

PBNU Undang Dubes AS Jelaskan Masalah Papua

Senin, 15 Agustus 2005 | 12:12 WIB

Jakarta, NU Online
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia B. Lynn Pascoe berkunjung ke PBNU untuk memenuhi undangan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi guna menjelaskan sikap pemerintahnya tentang masalah Papua.

Ini terkait dengan pemberitaan dua orang anggota kongres AS, Donald M. Payne dan Eni F.H. Faleomavaega yang mempertanyakan penentuan pendapat rakyat (pepera) pada 1969 yang berakhir dengan masuknya wilayah tersebut ke dalam RI.

<>

Hasyim menjelaskan bahwa masalah tersebut perlu dikomunikasikan kepada seluruh rakyat karena kalau ada salah faham, ini akan mempengaruhi keadaan Indonesia sendiri. PBNU menganggap bahwa NKRI sudah final dan tak bisa dispekulasikan karena sejak awal NU sudah tegak memperjuangkan ini.

Pascoe sendiri menjelaskan bahwa pemerintah AS tetap mendukung adanya NKRI sedangkan pernyataan anggota kongres tersebut merupakan wujud dari demokrasi dimana setiap orang berhak untuk berbicara.

Selanjutnya PBNU juga meminta pemerintah RI untuk meningkatkan kinerjanya di Papua sehingga otonomi khusus bisa dimanfaatkan masyarakat disana. “Tidak cukup hanya mencurigai orang, tetapi juga perlu bersama-sama melakukan perbaikan kinerja,” tandas Hasyim.

Dikatakan Hasyim bahwa pelayanan pemerintah terhadap rakyat Papuan memang memang dirasakan sangat kurang dan menimbulkan rasa ketidakadilan, keterasingan. Kondisi ini gampang dipakai orang untuk memecah belah NKRI.

Din Syamsuddin yang juga datang dalam pertemuan tersebut menyampaikan penghargaan atas kesediaan Dubes AS untuk hadir. Ia meminta agar pemerintah, kongres  dan lainnya di AS jangan sampai berfikir untuk melakukan intervensi ke negara lain. “Muhammadiyah bersama NU akan tetap mempertahankan identitas territorial Indonesia karena ini sudah merupakan harga mati,” tegasnya.(mkf)