Semangat perjuangan kader Nahdlatul Ulama (NU) saat ini mengalami penurunan tajam, jika dibandingkan dengan perjuangan kader NU pada masa lalu, yaitu pada tahun 60-an dan 70-an.
Demikian diungkapkan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten, Makmur Masyhar pada Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)Tangerang Selatan (Tangsel), di Gedung German Center, BSD City, Sabtu (16/1).<>
Menurutnya, kader NU pada masa punya semangat besar, sehingga NU bisa tampil sebagai ormas besar dan disegani. “Dulu, kader NU kalau dapat tugas dari tokoh NU semangatnya luar biasa. Semangat itu sekarang menurun. Justru kelompok lain yang punya semangat tinggi,” katanya.
Agar NU tetap bertahan menjadi ormas besar, katanya, kader NU harus kembali memompa semangatnya. Apalagi, lanjut Makmur, saat ini banyak bidang garapan NU yang telah ‘diserobot’ oleh kelompok lain yang juga mengatasnamakan Ahlussunnah wal Jamaah.
“Masjid-masjid banyak yang diambil orang. ini perlu menjadi perhatian bersama,” ungkap Makmur dalam sambutannya.
Terkait dengan terbentuk dan dilantiknya PCNU Tangsel sebagai Cabang baru di wilayah Banten, Makmur berharap kader NU bisa memperluas syiar ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. “Pengurus NU Tangsel ini masih muda-muda dan energik, saya berharap bisa lincah dalam bergerak,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Tangsel, Abbas Hurobby menegaskan, pihaknya bertekad menjadi *pilot project *NU di Banten. “Kami ingin Tangsel ini menjadi pilot project di Banten. Karena itu, kami mohon dukungan semua pihak,” kata Abbas dalam sambutannya.
Dalam rangka membesarkan NU Tangsel, lanjut Abbas, pihaknya akan menggalakkan gerakan seribu wakaf untuk warga NU dan masyarakat yang peduli terhadap perjuangan Islam. “Uang seribu-seribu rupiah kalau banyak kan bisa jadi besar,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj yang hadir pada pelantikan itu mendukung tekad NU Tangsel untuk menjadi *pilot project*, tidak hanya bagi NU di Banten, tapi juga NU se-Indonesia.
“Iya, PBNU mendukung NU Tangsel untuk menjadi pilot project. Memang harus ada program-program yang jadi unggulan,” kata Kang Said.
Menurut Kang Said, NU Tangel memang punya potensi besar menjadi NU percontohan. Sebab, katanya, sebagai PCNU yang baru berdiri, SDM pengurusnya memang sangat bagus.
Dikatakannya, kepengurusan NU Tangsel terdiri dari tokoh-tokoh yang punya latar belakang pendidikan tinggi dan pengusaha. Dengan potensi yang ada, kata Kang Said, gerakan NU Tangsel diharapkan akan sangat dinamis.
“Banyak pengurusnya yang bergelar doktor. Mereka juga banyak yang alumni UIN Jakarta. Mereka juga banyak yang berproses dari PMII (Pergarakan Mahasiswa Islam Indonesia). Ketuanya juga berlatar belakang pengusaha. Jadi baguslah, pokoknya kami dukung,” pungkasnya.
Sementara itu, selain Kang Said dan Makmur Masyhar, hadir pula pada pelantikan tersebut Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faisal Zaini, Pejabat Walikota Tangsel yang juga Mustasyar PCNU Tangsel HM Sholeh MT, Sektretaris PWNU Banten Zaenal Muttaqin, Ketua MUI Tangsel yang juga Mustasyar PCNU Tangsel KH Saidih.
Pelantikan PCNU Tangsel ini dirangkai dengan Musyawarah Kerja (Musyker) Pengurus Syuriah dan Tanfidziyah. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua