Warta

Pelatihan Ekonomi Kreatif LAZISNU Dibanjiri Masyarakat

Selasa, 20 Maret 2012 | 00:00 WIB

Tangerang, NU Online
Satu lagi kreasi Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu). Mengangkat tema “Mengubah Sampah menjadi Emas,” LAZISNU menggelar acara “Pelatihan Ekonomi Kreatif Sampah” di perumahan Rajeg Asri, Tangerang, akhir pekan kemarin.

Pelatihan yang semula diperuntukkan hanya untuk 40 orang peserta itu membengkak menjadi 86 orang. Masyarakat menyambut gembira pelatihan yang di biayai oleh Lazisnu dan Majelis Ta’lim Telkomsel itu. <>

Mereka berharap ada pelatihan yang serupa lagi, karena pelatihan tentang semangat kewirausahaan dan pemberdayaan sampah sangat jarang didapatkan masyarakat. "Saya sangat berterima kasih dan bahagia," ungkap ketua Majelis Ta’lim Al-Ishlahiyyah yang beranggotakan 1.600 orang diperumahan Asri. 

Acara yang digelar di tempat pengolahan sampah LP3M (Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Potensi Masyarakat) “Berkah Asri” itu cukup meriah. Acara diselingi hiburan dengan marawis dewan masjid Al-Ishlahiyyah di gedung yang dibangun oleh Lazisnu bekerjasama dengan Majelis Ta’lim Telkomsel dengan biaya zakat. 

“Melalui dana zakat ini, diharapkan program Mengubah Sampah Menjadi Emas ini akan memberdayakan para mustahik lewat program andalan (NuPreneur),” ungkap Direktur LazisNU, H Amir Ma’ruf. 

Para peserta pelatihan diberi pembekalan cara-cara pemilahan antara sampah organik dan un-organik (sorting), proses penghancuran sampah organik (crashing), pengeringan (fermentasi), hingga terbentuk menjadi pupuk organik yang laku di pasaran. Dalam pelatihan itu juga diberikan bimbingan tentang cara mengubah sampah un-organik menjadi produk kerajinan tangan (handicraft) seperti dompet, tas, sendal, pot bunga yang laku di pasaran.

Dalam kegiatan tersebut Lazisnu turut mengundang tim ahli dari Serpong. “Kami sengaja mengundang para tim ahli, dengan tujuan agar pesan-pesan ekonomis dari sampah bisa terwujud,” ungkap Nur Rohman, Manager fundrising Lazisnu di sela-sela sambutannya.  

“Mari kita ubah kebiasaan sampah yang bau menjadi harum, yang semula hina menjadi mulia, yang baik menjadi berkah”, tandasnya. 

Sementara itu, Sekjend LP3M Berkah Asri, Taufik Munir, dalam sambutannya mengungkapkan, program Mengubah Sampah menjadi Emas meliputi pengadaan Bank Sampah, Ekonomi Kreatif Sampah, dan membuat Pupuk Organik. Pada kesempatan yang sama dirinya menjelaskan akronim Berkah Asri yang dinamainya. 

“sejatinya Berkah itu ziyadatul khair was sa’adah. Sedangkan Asri itu Amanah, Sehat, Ramah, dan Ikhlas”, paparnya.  

Antusiasme peserta yang kebanyakan dari kaum ibu majlis ta’lim Al-Ishlahiyyah membuat para tutor kewalahan. “Baru kali ini saya keringatan. Biasanya kebanyakan orang mengangguk, terus pulang. Di sini saya malah diberondong pertanyaan," tuturnya.

Lazisnu dan Majelis Ta’lim Telkomsel berkomitmen akan mengembangkan model pemberdayaan mustahik (orang yang berhak menerima zakat) dengan program “Mengubah sampah Menjadi Emas” seperti ini. 

"Semoga ini bisa menginspirasi banyak pihak dan mau bersama-sama berbagi untuk kesejahteraan masyarakat demi terciptanya masyarakat Indonesia yang mandiri. Sesuai tujuan bahwa Zakat untuk Kesejahteraan Umat," tandas Rahman. 


 

Redaktur : Syaifullah Amin