Warta

Pemangku Makam Auliya se-Jawa Bertemu di Muria

Ahad, 11 Maret 2012 | 04:27 WIB

Kudus, NU Online
Puluhan pemangku makam auliya yang tergabung dalam Perhimpunan Pemangku Makam Auliya (PPMA) se-Jawa menggerah musyawarah anggota III di Graha Muria, Colo, Kecamatan Dawe, 9-10 Maret. 

Kebanyakan berasal dari pengurus masjid dan makam para Sunan, khususnya Walisongo, seperti Kudus, Gresik, Demak, Tuban, Surabaya, Cirebon, Drajat, dan Banten.<>

Nampak hadir di antara mereka para akademisi dan penulis yang cukup populer, seperti Agus Sunyoto (Universitas Brawijaya), Djumadi (Akademi Kebangsaan Jakarta), Nurinwa Kis Hendrowinto (IAIN Sunan Ampel), Zamhuri (Universitas Muria Kudus), serta Jadul Maula (LKiS/Lesbumi Yogyakarta).

H Em Nadjib Hasan, panitia kegiatan dalam sambutannya mengutarakan, musyawarah anggota ini untuk membahas organisasi yang didirikan para pemangku makam auliya di Jawa. "Dalam pertemuan ini nanti kita bahas bagaimana membesarkan PPMA ke depan," ujarnya.

Dia pun menyinggung soal nama organisasinya mengapa bukan perhimpunan pemangku makam Walisongo, misalnya. "Nama 'auliya' di sini memang sejak awal dipilih agar pemangku maka auliya di Jawa yang bukan anggota Walisongo seperti dari Banten dan lain sebagainya bisa bergabung," ujarnya.

Zamhuri, salah satu peserta dari unsur akademisi yang hadir dalam acara tersebut, memandang PPMA sebagai forum strategis para pemangku makam auliya untuk merapatkan barisan untuk membuat berbagai program dalam rangka melestarikan tradisi, budaya, dan ajaran Walisongo.

"Forum ini juga bisa menjadi media bertukar informasi dan membuat program yang sinergis antar-pemangku makam, mengembangkan nilai dan peradaban para wali, membuat dokumentasi, riset dan kajian kewalian, dan mengantisipasi kelompok lain yang ingin menghilangkan jejak peradaban para wali," katanya.



Redaktur : Syaifullah Amin