Warta

Pesantren Berpotensi Jadi Penggerak Pembangunan di NTB

Jumat, 28 November 2008 | 10:30 WIB

Mataram, NU Online
Sebagai lembaga sosial, pondok pesantren berpotensi menjadi penggerak pembangunan di Nusa Tenggara Barat (NTB), kata Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Muhammad Lukman Edy.

"Selama ini, ada yang terlupakan. Kita menganggap yang ada hanya lembaga pemerintah, padahal pondok pesantren yang eksis selama ini, berpotensi untuk diberdayakan sebagai motor penggerak pembangunan di NTB," ujar Lukman di Mataram, Jumat (28/11).<>

Pada pembukaan seminar Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah dan Masyarakat sebagai Upaya Mempercepat Kebangkitan, dia memberi contoh mapannya struktur-kultur masyarakat terhadap pesantren yang dipimpin tuan guru (ulama).

"Di NTB ini, saya melihat, ketika kepala desa mendorong warga membangun desa belum tentu terlaksana, tetapi ketika tuan guru menggerakkan masyarakat atau jamaah untuk membangun masjid atau pesantren, masyarakat dengan segala upaya bakal ikut serta terlibat," ujarnya.

Karena itu, menurut Lukman potensi tersebut harus benar-benar dimanfaatkan. "Pemerintah mempunyai kekuatan finansial untuk membangun, dan masyarakat memiliki kelembagaan pesantren yang dipimpin tuan guru yang kuat secara kultural," ujarnya

"Kalau dua kekuatan ini digabung akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan sangat formal dan sangat birokrasi, selama ini" katanya.

Menurut Lukman, titik awal pembangunan kerap mulai dari nol sehingga membutuhkan banyak energi untuk mulai menyukseskan.

Fakta di berapa daerah tertinggal, katanya, sumber daya manusia maupun sumber daya alam sangat terbatas. Hal itu menjadi faktor besar kegagalan pembangunan, karena itu pendekatan penguatan kelembagaan menjadi penting.

"Dengan memberdayakan figur tuan guru yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan masyarakat khususnya di Lombok (NTB), saya yakin pembangunan, khususnya di daerah tertinggal akan dapat dilaksanakan dengan baik," kata Lukman. (ant/man)