Warta

Pesantren Punya Peran Strategis Sejak Era Pra-Kemerdekaan

Senin, 13 Agustus 2007 | 05:09 WIB

Pandegelang, NU Online
Sebagai lembaga pertemuan ilmiah para ulama dalam menyelesaikan permasalahan sosial kemasyarakatan, pesantren dinilai punya peran penting dalam melanjutkan dakwah ajaran Islam. Setidaknya, itulah peran strategis pesantren sejak masa sebelum Indonesia merdeka.

"Eksistensi pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan nusantara memiliki peran strategis sejak era pra kemerdekaan RI," kata mantan Wakil Katib Syuriah PBNU Dr. KH Manarul Hidayat dalam makalahnya yang disampaikan pada sebuah seminar pendidikan di Perguruan Tinggi Mathla'ul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU) Pusat Menes, Pandegelang, Banten, Sabtu (11/8).<>

Kiai Manarul menceritakan, dulu, lembaga-lembaga pendidikan pesantren sudah menunjukkan spirit perjuangannya untuk membela kedaulatan NKRI dari tanagn penjajah.

"Para ulama terdahulu (salaf) yang notabene adalah para pendiri pondok-pondok pesantren begitu jeli menyikapi perkembangan zaman sehingga kiprah perjuangannya begitu sangat berarti bagi perkembangan bangsa," tegas kiai Manarul.

Di hadapan lebih dari 90 peserta yang terdiri dari para pimpinan pondok pesantren di wilayah Banten itu, Kiai Manarul juga menyatakan, NU dengan ribuan pesantren yang dimiliki akan menjadi kekuatan nomor wahid yang disegani di seluruh dunia.

"Sangat mungkin, NU bisa menjadi kekuatan organisasi keagamaan yang disegani di suluruh dunia," terang pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahbubiyah Jakarta itu.

Menyinggung tuntutan lembaga pendidikan pesantren untuk terus berinovasi tanpa harus meninggalkan ciri khasnya, tokoh NU ini menilai perlunya mengambil i'tibar (pelajaran) dari para ulama-ulama terdahulu yang menekankan konsep "Al- Muhafadzatu alal Qadimis Sholih wal Akhdzu bil Jadidil Aslah" (Mempertahankan pola lama yang baik, dan mengambil pola baru yang lebih baik))." (dar)