Warta

PKNU Dinilai Partai Paling Islami di Mata Publik

Jumat, 28 November 2008 | 01:07 WIB

Jakarta, NU Online
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berhasil membangun citra positif menghadapi Pemilu 2009. PKNU dipersepsikan publik sebagai partai paling Islami. Gerindra dinilai paling peduli terhadap nasib kaum tani.

Demikian hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang disampaikan direktur eksekutifnya, Umar S. Bakry, di Jakarta, Kamis (27/11) kemarin. Survei tentang partai politik itu dilaksanakan pada 21-31 Oktober 2008 di 33 provinsi di Indonesia.<>

Jumlah sampel 1.230 orang yang diwawancarai secara tatap muka dan diperoleh melalui teknik multistage random sampling, dengan margin of error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurut temuan LSN, persentase terbesar responden (76,9%) mempersepsikan PKNU sebagai partai yang paling Islami disusul Partai Persatuan Pembangunan/PPP (75,9%). Di tempat ketiga Partai Kebangkitan Bangsa/PKB (67,3%), diikuti Partai Keadilan Sejahtera/PKS (63,9%), lalu Partai Bulan Bintan/PBB (61,5%), Partai Amanat Nasional/PAN (55,3%), Partai Bintang Reformasi/PBR (42,9%), dan Partai Matahari Bangsa/PMB (20,4%).

Menurut Umar, persepsi publik yang menempatkan PKNU di urutan pertama partai Islami cukup mengejutkan karena partai baru pimpinan Choirul Anam itu mengungguli partai-partai lama yang dikenal sebagai partai Islam seperti PPP, PKS, dan PBB.

"Sebagai partai baru, apa yang dicapai PKNU ini cukup spektakuler. Pencapaian itu juga dapat menguntungkan PKNU dalam memperebutkan segmen pemilih Islam yang jumlahnya cukup besar," katanya.

Lebih lanjut, Umar menyatakan, ada fenomena menarik, PKS yang sejak awal menobatkan diri sebagai partai dakwah hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 63,9% responden. Begitu pula PBB yang gencar dengan program syariat Islam hanya dianggap sebagai partai yang Islami oleh 61,5% responden.

"Ini dapat dikatakan bahwa PKS dan PBB gagal mencitrakan dirinya sebagai partai yang mewakili aspirasi ummat Islam," katanya.

Gerindra, yang juga partai baru, berhasil memosisikan dirinya sebagai partai yang peduli terhadap nasib kaum tani. Sebanyak 18,4 persen responden menyebut Gerindra paling peduli nasib kaum tani, disusul Golkar 8,1%, dan Partai Bintang Reformasi (4,3%).

"PDI Perjuangan yang selalu memosisikan diri sebagai partai wong cilik dan akhir-akhir ini getol mengangkat isu-isu pertanian, hanya disebut oleh 3,4% responden," kata Umar.

Keberhasilan Partai Gerindra mencitrakan diri sebagai pejuang kaum tani, kata Umar, tidak terpisahkan dengan sosok Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto yang menurut survei LSN dipersepsikan publik sebagai tokoh nasional yang paling peduli terhadap masalah pertanian.

"Ini memungkinkan Partai Gerindra dapat meraup suara signifikan dalam Pemilu 2009 nanti, mengingat mayoritas terbesar penduduk Indonesia masih tergantung pada sektor pertanian," katanya. (ant/rif)