Warta

PWNU Jabar Mulai Konsolidasi Ranting dan KAR

Rabu, 12 Desember 2007 | 22:01 WIB

Banjar, NU Online
Setelah sukses konsolidasi di tingkat ranting dan kelompok anak ranting (KAR) di Jawa Timur dan Jawa Tengah, kini giliran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (Jawa Barat) mulai menata diri.

Roadshow pertama dihadiri ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi pada Rabu (12/12), dilaksanakan di Kota Banjar yang mencakup daerah Priangan Timur meliputi Kabupaten/kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar dan Garut<>.

Acara itu, menurut Ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Banjar KH Muin Abdurrahim, dihadiri pengurus dari 129 Majelis Wakil Cabang (MWC), 1025 pengurus ranting dan 4000 pengurus kelompok anak ranting (KAR).

Hadir dalam pertemuan tersebut Walikota Banjar DR Herman Sutrisno, pengurus Partai Golkar, PKB, PPP, dan PDIP. Bendera NU juga terpasang sepanjang perjalanan dari Cirebon, Kuningan sampai Ciamis.

Warga NU yang memenuhi halaman Masjid Jami Banjar yang terletak di depan balaikota dengan tekun menyimak tausiah yang disampaikan oleh KH Hasyim Muzadi dalam menyikapi berbagai persoalan yang mengemuka.

Pertemuan selanjutnya diselenggarakan di Cirebon pada Kamis pagi yang rencananya akan dihadiri oleh sekitar 40.000 massa dan pengurus NU dari daerah Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Indramayu.

Selang dua minggu kemudian, pada Kamis, 27 desember mendatang, pertemuan lanjutan diselenggarakan di Karawang yang mencakup daerah Purwakarta, Subang, Karawang dan Bekasi.

Pada Sabtu, 29 Desember, wilayah Sukabumi mendapat giliran dengan peserta dari daerah Bogor, Depok, Sukabumi dan Cianjur. Terakhir, pada hari Ahad, 30 desember, dilakukan pertemuan di Bandung yang melibatkan warga NU dari daerah Bandung, Bandung Barat, Cimahi dan Sumedang.

KH Hasyim Muzadi berharap pertemuan dan konsolidasi pengurus sampai level terendah ini bisa dilakukan di seluruh indonesia guna mengantisipasi maraknya berbagai aliran sesat dan ideologi yang tidak sesuai dengan NKRI.

Ketua PWNU Jawa Barat Didi Wahidi menyatakan, rangkaian pertemuan ini sekaligus untuk memperingati harlah ke-82 NU yang jatuh pada 31 Januari. (mkf)