Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyatakan akan mengikuti keputusan hasil rukyat Pengurus Besar NU terkait penentuan awal bulan Ramadan dan awal bulan Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1428 H.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua PWNU Jatim H. Sholeh Hayat usai bertemu Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis (16/8).
<> Ia mengatakan, hasil hisab yang dikeluarkan PBNU dan PWNU Jatim untuk puasa dan Idul Fitri kali ini juga tidak ada perbedaan sebagaimana terjadi pada tahun lalu.
Sholeh Hayat menjelaskan awal Ramadhan 1428 H diperkirakan jatuh pada 13 September, karena posisi pada Selasa, 11 September, sulit dirukyat, sehingga bulan Sya`ban akan diistikmalkan atau digenapkan menjadi 30 hari.
Sementara itu hari raya Idul Fitri diperkirakan akan jatuh pada tanggal 13 Oktober 2007 karena pada hari Kamis, 11 Oktober, posisi hilalnya masih 00.39 sehingga belum bisa dilihat dengan mata telanjang atau rukyah bil fi’li sehingga puasa harus digenapkan 30 hari.
Pada hari raya Idul Fitri 1427 H, tahun lalu telah terjadi perbedaan penentuan awal lebaran antara PWNU Jawa Timur dengan PBNU sehingga menimbulkan kebingungan dikalangan Nahdliyin. Untuk menghindari terulangnya kasus yang sama PBNU melalui Lembaga Falakiyah telah melakukan pertemuan dengan PWNU Jatim dan menyelenggarakan pelatihan untuk menghasilkan peru’yah yang berkualitas. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua