Warta

PWNU Sulut Peringati Harlah NU

Selasa, 15 Februari 2011 | 15:00 WIB

Manado, NU Online
Nadlatul Ulama sangat menghargai dan menghormati pluralisme, sehingga berbagai persoalan terjadi di tengah bangsa Indonesia harus kita selesaikan secara kekeluargaan dan damai. Sebab, pluralisme dan kebhinnekaan ini berarti kita harus saling menghargai dan menghormati perbedaan sebagai karunia Allah SWT.

"NU sangat menghormati pluralisme yang saat ini tengah diuji dengan berbagai persoalan bangsa ini dengan munculnya tindakan anarkis dan penistaan agama yang berujung pada perusakan sejumah rumah ibadah dan fasilitas Negara oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Ketua NU Sulawesi Utara KH Kholil Domu, pada peringatan Harlah ke 58 NU, di Manado kemarin.
<>
Oleh sebab itu, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, sangat menentang tindakan kekerasan dan perbuatan biadab tidak manusiawi dengan mengembangkan nilai-nilai Islami yang hakiki sebagai "rahmatan lil alamin".

Menurut KH Kholil, perbedaan merupakan hal yang sangat indah dan harus dihormati dan bukan dijadikan persoalan, karena keberagaman dalam Kebhinekaan Tunggal Ika harus dijaga bersama.

Selanjutnya, dalam rangka Harlah NU itu, kader NU harus berpegang teguh pada Khittah 1926 sebagai garis perjuangan awal berdirinya organisasi yang tidak berpolitik praktis. Meski dalam perjalanannya NU pernah menjadi salah satu kekuatan politik dan menjadi parpol terbesar di Indonesia dalam pemilu 1950-an hingga 1970-an.

Karenanya lanjut KH Kholil, NU sebagai bagian komponen bangsa, tidak menginginkan warganya alergi terhadap politik, apalagi buta terhadap peta perpolitikan di tanah air. Bahwa politik bagi NU adalah sebagai sarana membangun bangsa ke arah lebih baik, kehidupan masayarakat menjadi aman dan terlindungi secara sosial maupun politik.

Dengan demikian ke depan bila ada warga NU yang diberikan kesempatan duduk di lembaga politik, maka harus mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan NU yang betul-betul membela hak-hak dan kepentingan rakyat, mengangkat harkat dan martabat rakyat serta pluralism agar bangsa ini besar dan mandiri.(amf/ant)