Warta

Refleksi Bidang Keagamaan Tahun 2005 :Masalah Agama harus Dipecahkan Bersama

Jumat, 30 Desember 2005 | 15:19 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Masdar F. Mas’udi berpendapat bahwa berbagai permasalahan agama yang muncul pada tahun 2005 yang menyangkut hubungan antar agama menuntut perhatian para tokoh agama untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah tersebut.

”Jika ada kecurigaan, harus dibuka dan didiskusikan bersama secara jujur dan terbuka, apa keberatannya, lalu bagaimana solusinya. Ini kan menyangkut persoalan bersama,” tandasnya kepada NU Online dalam refleksinya terhadap permasalahan keagamaan yang muncul.

<>

Permasalahan seperti pembangunan tempat ibadah kadangkala bukan pada persoalan tempat ibadahnya an sich, yang jadi masalah simbol kelompoknya. ”Ada dari kalangan umat Islam ada yang merasa digagahi dengan membangun gereja yang megah. Ini kan menyinggung perasaan. Demikian pula pembangunan masjid yang mengesankan dahsyat dan kokoh,” tuturnya.

Menurutnya umat Islam tak boleh acuh tak acuh karena merupakan komposisi agama terbesar. Jika terdapat masalah agama yang sampai merugikan kondisi negara, tentu umat Islam harus membantu mengatasinya karena Islam juga tak akan kemana-mana jika tak bangkit bersama negara ini.

Peningkatan pendidikan dan kesejahtaraan masyarakat juga merupakan salah satu upaya untuk membantu berbagai persoalan keagamaan. ”Jika mereka lebih terdidik dan sejahtara, mereka akan lebih dewasa dalam mengatasi berbagai persoalan. Masalah besar akan lebih mudah diatasi, apalagi persoalan kecil. Tapi kalau kondisi negara kisruh persoalan kecilpun akan menjadi besar, ini sudah menjadi hukum alam,” tambahnya.

Untuk itu umat Islam harus membangun guna mengentaskan dirinya dari keterpurukan ekonomi dan sosial karena kefakiran bisa menyebabkan kekufuran dan konflik.(mkf)