Sidoarjo Gelar Festival Bandeng Kawak Sambut Maulid
Sabtu, 27 Februari 2010 | 00:48 WIB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Jawa Timur, menggelar Festival Bandeng Kawak 2010 di pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Kamis, untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 1431 Hijriah.
Ketua panitia penyelenggara H. Saiful Ilah mengatakan, penyelenggaraan Festival Bandeng Kawak 2010 itu untuk memperingati hari besar umat Islam, yaitu Maulid Nabi.<>
"Hanya saja, dalam kurun tiga tahun belakangan ini, kegiatan tersebut tidak dibarengi dengan acara lelang bandeng kawak yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sidoarjo," katanya.
Kendati tidak ada lelang bandeng, katanya, kegiatan tersebut diharapkan bisa memacu para petani tambak untuk tetap membudidayakan ikan bandeng dengan bobot tak wajar alias raksasa.
"Itu menjadi pemacu para petambak untuk tetap membudidayakan ikan sebagai ikon utama Kabupaten Sidoarjo," katanya.
Ia menjelaskan, tidak adanya lelang bandeng dalam kegiatan ini karena alasan resesi ekonomi dan bencana lumpur Sidoarjo.
"Meskipun tidak ada lelang bandeng, kami berharap seluruh masyarakat, terutama para petambak untuk tetap melestarikan tradisi budidaya bandeng kawak," katanya.
Festival yang juga bertujuan melestarikan budaya tradisional tahunan masyarakat Sidoarjo itu diikuti empat peserta petambak di Kabupaten Sidoarjo.
Dalam festival itu tercatat sebagai juara adalah bandeng milik Mulyadi yang memiliki usia sembilan tahun dengan bobot seberat 9,8 kilogram, sedangkan pemenang kedua diraih bandeng milik HM Sulton dengan berat 9,1 kilogram.
Atas prestasi tersebut, juara berhak mendapatkan hadiah berupa medali emas, piagam, tropi, dan uang senilai Rp3,5 juta, sedangkan pemenang kedua hingga keempat menerima uang dalam nominal yang berbeda-beda yakni Rp3 juta, Rp2,5 juta dan Rp2 juta.
Kendati hadiah yang diberikan panitia tergolong kecil, Mulyadi merasa bangga bisa ikut meramaikan festival bandeng kawak.
Selain meramaikan festival, kegiatan tersebut juga untuk menumbuhkan dan melestarikan budidaya ikan bandeng sebagai tradisi leluhur petambak Sidoarjo.
"Harapan kami hadiahnya bisa lebih besar lagi di masa mendatang, karena kalau dinilai dengan biaya perawatan tidak seimbang," katanya.
Ia berharap banyak peserta lain yang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tahunan ini. "Karena kegiatan ini merupakan kegiatan khas yang ada di Kabupaten Sidoarjo," katanya. (ant/mad)
Terpopuler
1
Kolaborasi LD PBNU dan LTM PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-4
2
LAZISNU Gelar Lomba dengan Total Hadiah Rp69 Juta, Ini Link Pendaftarannya
3
Cara Wudhu di Toilet agar Tidak Makruh
4
Gus Yahya Ceritakan Awal Mula Kiai Ali Maksum Merintis Pengajian Kitab di Pesantren Krapyak
5
Hukum Gugat Cerai Suami karena Nafkah Batin
6
Hukum Khatib Tidak Berwasiat Takwa dalam Khutbah Kedua
Terkini
Lihat Semua