Jakarta, NU Online
Stigma atau pandangan bahwa warga NU tidak bisa membangun dan mengembangkan perguruan tinggi tetapi hanya bisa membangun pesantren harus diubah.
Demikian dikatakan oleh Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta Drs. HM Mujib Qolyubi dalam halaqah pendidikan dan pelepasan mahasiswa lulusan program akta IV Sabtu (4/8).
<>Dikatakannya bahwa untuk membangun lembaga pendidikan yang bermutu diperlukan kemauan dan kerja keras. Salah satu kendala yang dihadapi adalah orientasi politik yang berlebihan dari warga NU.
“Kita harus merubah syahwat politik yang berlebihan menjadi syahwat membangun pendidikan,” paparnya.
Menurutnya, konsep pendidikan yang harus dikembangkan di lingkungan NU adalah pendidikan yang unggul, tangguh dan humanis. Unggul dalam hal ini terkait dengan kualitas yang dimiliknya, tangguh adalah kemampuan menghadapi berbagai tantangan sedangkan humanis adalah pendidikan yang terjangkau oleh rakyat.
“Biasanya kalau pendidikan unggul dan tangguh, itu terkesan mahal yang tidak terjangkau oleh masyarakat. Kita ingin memberikan pendidikan berkualitas tapi terjangkau,” katanya.
Mujib menyayangkan saat ini masih banyak lembaga pendidikan yang malu-malu mengungkapkan identitasnya sebagai lembaga pendidikan Maarif NU atau dimiliki oleh NU. (mkf)
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua