Warta JELANG MUKTAMAR

Syuriyah NU Berkumpul di Pesantren KH Sahal Mahfudh

Ahad, 7 Maret 2010 | 06:19 WIB

Pati, NU Online
Para pengurus syuriyah NU baik dari perwakilan tingkat pengurus besar, wilayah dan cabang berkumpul di Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Margoyoso Pati dalam acara silaturrahmi Rais Syuriyah dan Para Kiai, Ahad (7/3). Pesantren Maslakul Huda sendiri dipimpin oleh KH Sahal Mahfudh yang juga Rais Aam Syuriyah PBNU.

Selain Kiai Sahal, hadir Rais Syuriyah PBNU KH Ma’ruf Amin, Mustasyar PBNU KH Musthofa Bisri, Wakil Katib Syuriyah PBNU KH Malik Madani, Mustasyar PWNU Sumatera Barat Buya Bagindo Letter, Tokoh NU Cirebon Abah Ayip, perwakilan Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan, Riau, Sumatra Selatan, dan dan perwakilan beberapa pengurus cabang dari luar Jawa. Mustasyar PBNU AGH Sanusi Baco dari Makassar diwakili putranya Dr Nur Taufiq.<>

Wakil Katib Syuriyah PBNU KH Malik Madani yang memandu silaturrahim mengatakan, para ulama yang duduk di jajaran syuriyah bertugas membimbing warga agar sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat. "Karenanya Syuriyah adalah posisi sentral di NU,” katanya.

AGH Sanusi Baco yang dalam sambutan tertulis yang dibacakan putranya Dr Nur Taufiq, mengatakan, ulama adalah orang yang merepresentasikan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan mampu mengayomi umat.

“Ulama bukan sekedar pandai bicara, dan disenangi satu kelompok umat saja. Ulama harus bisa mengayomi semua umat,” kata AGH Sanusi Baco dalam sambutan tertulisnya.

Rais Syuriyah PBNU KH Maruf Amin mengatakan, NU adalah harokatul ulama, atau gerakan para ulama. Ulama yang dimaksud di sini adalah ulama yang bisa membenahi kemaslahatan umat. Maka rais atau pemimpin NU dari kalangan ulama haruslah orang-orang yang alim dan dipercaya umat.

“Ulama dalam Nahdlatul Ulama harus berdedikasi li islahil ummah wal alam (memperbaiki umat dan dunia),” kata Kiai Ma’ruf. (min)