Warta

Tim Kecil untuk Perdamaian Irak Segera Dibentuk

Rabu, 11 April 2007 | 02:04 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Hassan Wirajuda mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan sebuah tim kecil untuk bertemu dengan sejumlah elemen di Irak, guna menjembatani rekonsiliasi antara pihak-pihak yang bertikai di negara itu.

"Kita sedang rancang untuk mengirim tim kecil untuk berkunjung ke elemen Irak. Tim beranggotakan tiga orang, dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Alwi Shihab (utusan khusus Presiden RI untuk urusan Timur Tengah)," kata Menlu kepada wartawan di Gedung Departemen Luar Negeri (Deplu) RI Jakarta, Selasa (10/4), usai menerima Menlu Maroko. &<>lt;/p>

Pembentukan tim kecil adalah salah satu rekomendasi yang tercantum dalam Deklarasi Bogor, sebagai hasil diskusi antar para tokoh Islam mengenai rekonsiliasi Irak awal April lalu.

Menurut Menlu, tim kecil tersebut tidak perlu ke Irak namun hanya bertemu dengan elemen-elemen Irak. Tim kecil tersebut, lanjut Menlu, akan berupaya mensosialisasikan langkah-langkah agar penarikan  pasukan koalisi pimpinan AS dari Irak dapat dilaksanakan.

"Upaya antar pemerintah merupakan track satu. Sementara track dua adalah mendekati elemen di Irak, untuk sementata ini fokus di track itu dulu. Juga dibangun kontak dengan elemen Irak serta negara tetangga," katanya.

Pada kesempatan itu, Menlu juga mengatakan waktu pengiriman tim kecil tersebut belum ditentukan, "Karena pak Hasyim (Hasyim Muzadi, Ketua PBNU) memimpin pertemuan pemimpin agama tentang Irak, maka inilah kesempatan untuk dia untuk mensosialisasikan apa yang telah dicapai."

Sementara itu, pada 3-4 April 2007, di Istana Bogor  digelar Konferensi Internasional Para Pemimpin Umat Islam Untuk Rekonsiliasi Irak, yang  melibatkan dua pihak kelompok Sunni- Syiah internasional dari 8 negara, yaitu Iran, Mesir,  Jordania, Malaysia, Lebanon, Pakistan, Suriah,  dan Indonesia serta perwakilan dari OKI.

Pemerintah RI berperan sebagai fasilitator dan penggagas bersama dua organisasi Islam besar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, sedangkan ulama RI yang turut dalam konferensi berperan sebagai moderator. Dalam pertemuan itu sekitar 20an orang ulama yang sebagian berasal dari Timur Tengah hadir.

Diantara para undangan itu adalah Sheikh Mohammad Mehdi Taskiri tokoh Syiah Iran, Mahmood Al Sumai Dai tokoh Sunni Irak, dan Dato’ Seri Tan Sri Sanusi Junid Presiden Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia.

Sementara itu, delegasi dari Indonesia adalah Ma’ruf Amin (MUI), Mahfur Usman (NU), Syafii Maarif (Muhammadiyah), Yunahar Ilyas (Muhammadiyah) dan Jalaludin Rahmat (tokoh Syiah). (ant/nam)