Warta

Umat Islam Harus Perkuat Moral Hadapi Globalisasi

Selasa, 10 Januari 2006 | 14:24 WIB

Jakarta, NU Online
Kemajuan alat komunikasi seperti komputer dan televisi selain memungkinkan masyarakat mendengar dan melihat apa yang terjadi di bagian lain di dunia juga memiliki potensi negatif yang akan merusak moralitas masyarakat Indonesia yang religius.

Televisi yang ada di hampir setiap rumah dalam siarannya menampilkan acara-acara yang belum tentu sesuai dengan ajaran Islam. Banyak muatan yang bersifat pornografi, pornoaksi dan kekerasan yang muncul. Karena itulah umat Islam perlu membentengi dirinya agar tidak larut dalam arus kebudayaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

<>

Demikianlah kesimpulan dari khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh Wasekjen PBNU H. Anas Taher di halaman gedung PBNU pada sholat Idul Adha yang dimulai pada pukul 07.00 WIB. Bertindak sebagai Imam Syaiful Rizal dari PTIQ.

Secara rutin setiap tahunnya, Gedung PBNU menyelenggarakan sholat Idul Fitri dan Idul Adha dengan jamaah dari masyarakat sekitar gedung PBNU dan sejumlah pengurus dan karyawan PBNU.

Sepi Qurban

Tak seperti tahun-tahun sebalumnya, tak banyak orang yang berqurban dii PBNU pada Idul Adha 1426 H ini. LDNU yang mengkoordinasikan pelaksanaan Qurban hanya mendapatkan 4 ekor kambing, jauh berbeda dari tahun sebelumnya yang mendapatkan Qurban sapi dan sejumlah kambing.

Empat ekor kambing yang dipotong oleh jagal dan dibantu para karyawan PBNU tersebut dibagikan kepada para pengurus dan karyawan PBNU serta masyarakat sekitar gedung PBNU yang berhak.

Lembaga Takmir Masjid Indonesia (LTMI), lembaga dibawah PBNU yang mengurusi pengembangan dan fungsi sosial masjid juga mengadakan program Qurban untuk daerah kumuh. Namun program yang baru pertama kali dilaksanakan ini terbilang kurang sukses karena hanya mendapatkan tiga ekor kambing yang sebagian di kirim ke perkampungan Rawa Badak.

Sementara itu Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPKNU) mendistribusikan empat ekor kambing ke daerah bencana banjir bandang di Jember dan dua ekor lagi dikirimkan ke Aceh.(mkf)