Jakarta, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta pondok pesantren (ponpes) dapat menerapkan model pendidikan yang setara dengan sekolah umum. Tidak hanya belajar agama, tapi juga materi umum.
Demikian disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Robitoh Ma’ahid Islamiyah (PP-RMI) A Hamid Syarif kepada NU Online usai bertemu dengan Kalla di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (25/4). Selain Hamid, turut hadir dalam pertemuan itu, Ketua PP-RMI KH Mahmud Ali Zein.
<>"Wapres minta pondok pesantren menyetarakan model pendidikan dengan sekolah umum lainnya. Jadi tidak hanya belajar agama saja, tetapi belajar ilmu lainnya," ungkap Hamid mengutip pernyataan Kalla.
Dikatakannya, model penyetaraan dapat dilakukan melalui semacam program Kejar Paket A untuk Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD). Kejar Paket B untuk Madrasah Sanawiyah (setingkat SMP), dan Kejar Paket C untuk Madrasah Aliyah (setingkat SMA).
"Dengan penyetaraan tersebut lulusan pesantren Madrasah Aliyah bisa melanjutkan ke perguruan tinggi umum," cetus Hamid.
Selain itu, lanjutnya, Wapres juga meminta penyesuaian materi pelajaran pesantren dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Sebagai contoh, ponpes yang terletak di sekitar perkebunan, pertanian dan perternakan diharapkan dapat menerapkan materi pendidikan yang berhubungan dengan perkebunan atau pun lingkungan di sekitarnya.
Janjikan Kerjasama
Lebih lanjut, Hamid menjelaskan, dalam kesempatan itu pula Wapres berjanji akan membangun kerjasama dengan departemen terkait, misalnya ponpes yang berada di daerah perkebunan dilakukan kerjasama dengan Departemen Pertanian atau pun Kehutanan.
20 ribu pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia, 11 ribu di antaranya berada di bawah naungan PP-RMI. Sedangkan 20 persen dari 11 ribu itu, hingga kini masih menerapkan pendidikan yang tidak mengakomodir materi pendidikan umum atau salaf.
Dalam pertemuan itu, PP-RMI juga meminta agar Wapres mendukung Kongres Santri seluruh Indonesia yang akan digelar pada September 2006 mendatang di Ponpes Pimpinan KH Hasyim Muzadi, Al-Hikam, Malang, Jawa Timur. (dtc/rif)
Terpopuler
1
Innalillahi, H Tosari Widjaja Wafat dalam Usia 84 Tahun, Aktivis NU Sejak Muda
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
3
Khutbah Jumat: Rabiul Awal, Maulid, dan Keutamaan Membaca Shalawat
4
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
Terkini
Lihat Semua