Workshop Pengkaderan Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) siap digelar. Forum yang akan merumuskan sistem, metode dan strategi pengkaderan paling mutakhir di organisasi berbasis pelajar puteri NU itu akan dilaksanakan pada 4-7 Januari mendatang di Vila Lacitra, Cipanas, Bogor, Jawa Barat.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi akan membuka secara resmi acara yang akan diikuti 50 peserta perwakilan dari pengurus wilayah (PW) IPPNU seluruh Indonesia tersebut. Upacara pembukaan akan dilakukan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta.<>
Sejumlah tokoh NU direncanakan akan hadir dalam acara tersebut. Antara lain Ketua PBNU, Masdar Farid Mas’udi dan Ahmad Bagdja. Beberapa mantan Ketua Umum IPPNU, Ulfa Masfufah dan Ratu Dian Hatifah pun dijadwalkan turut hadir. Mereka akan memberikan masukan dalam kaitannya dengan pengkaderan di NU.
Sebagaimana diberitakan situs ini, kurang optimalnya proses pengkaderan di NU, terutama pula di IPPNU menjadi alasan utama diselenggarakannya acara tersebut. Selain itu, acara tersebut juga merupakan bagian dari upaya untuk merevisi buku pedoman metode pengakaderan yang sudah ada. Karena metode yang ada dalam buku tersebut dirasa kurang relevan lagi.
“Yang jelas perlu evaluasi atas proses pengkaderan kita (IPPNU) selama ini. Dari workshop itu diharapkan ditemukan rumusan atau formula baru pada pengkaderan IPPNU,” kata Ketua Umum PP IPPNU Wafa Patria Umma kepada NU Online di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (2/1).
Pada workshop itu, lanjut Wafa, setiap pimpinan wilayah (PW) diberi kesempatan untuk menjelaskan potensi dan tantangan pengkaderan IPPNU di masing-masing daerah. Harapannya, katanya, dapat ditemukan rumusan baru pengkaderan organisasi yang dipimpinnya, selain juga meminta masukan dari para tokoh NU.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, sejumlah peserta sudah mulai bedatangan, terutama peserta dari luar pulau Jawa. Di antaranya, perwakilan dari PW Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimatan Selatan, Bengkulu, Papua, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Buku Saku Aswaja
Selain akan merumuskan kembali sistem pengkaderan yang nantinya akan disusun dalam bentuk buku pedoman, Wafa mengatakan, IPPNU juga akan menerbitkan buku saku yang berisi tentang ajaran atau paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja)—sebagaimana dianut NU. Hal itu, katanya, dilakukan juga untuk mendukung proses pengkaderan.
Buku saku Aswaja yang akan dibuat dalam format sederhana itu, imbuhnya, nantinya akan dibagikan secara gratis untuk setiap kader. “Biar kalau ada kader IPPNU yang nggak paham Aswaja, bisa langsung baca buku saku itu,” ungkapnya. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua