Gus Dur merupakan tokoh dan pemikir yang memiliki gagasan besar dan apa yang menjadi ide Gus Dur mampu menjadi inspirasi dan menggerakkan para pengikutnya untuk melanjutkan cita-cita besarnya.
Hal ini disampaikan oleh Yenny Wahid dalam bedah buku Dialog Peradaban; untuk Toleransi dan Perdamaian antara KH Abdurrahman Wahid dan Daisaku Ikeda yang diselenggarakan oleh Lajnah Ta'lif wan Nasyr PBNU, Soka Gakkai Indonesia, Wahid Institute, dan Penerbit Gramedia di gedung PBNU, Selasa (19/4).<>
Ia mengungkapkan banyak tokoh tidak bisa menjadi sebuah gagasan. Mereka hanya menjadi rezim saja, hanya memiliki kekuasaan dan kedudukan, tapi tak mampu memberi inspirasi dan menggerakkan. Ini berbeda dengan Gus Dur.
“Gus Dur adalah isme, yang memiliki sebuah pemikiran sendiri. Setelah beliau tidak ada, pemikirannya terus abadi, diperdebatkan, Ini adalah sebuah kekuatan yang dimiliki Gus Dur,” katanya.
Terbukti, setelah Gus Dur meninggal, banyak sekali tulisan dan buku yang membahas soal Gus Dur. Para pengagum Gus Dur juga membuat kelompok Gusdurian untuk melanjutkan pemikiran dan perjuangan Gus Dur.
Mengenai buku itu sendiri, Yenny berpendapat, buku yang telah menjadi best seller dan memasuki cetakan kedua ini sangat bernas, memiliki landasan teoritis dan filosofis serta mengandung cerita yang sangat emosional dari dialog dua tokoh pejuang perdamaian ini.
Yenny menuturkan, dalam memperjuangkan perdamaian, Gus Dur sangat terinspirasi oleh pemikiran Mahatma Gandhi dengan faham anti kekerasannya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
6
Cerita Rayhan, Anak 6 Tahun Juara 1 MHN Aqidatul Awam OSN Zona Jateng-DIY
Terkini
Lihat Semua