Wawancara

Rais Aam NU Perlu Penyegaran di Abad Kedua

Rabu, 20 Maret 2019 | 23:46 WIB

Memperingati 96 tahun kelahiran jam'iyyah Nahdlatul Ulama dalam perhitungan tahun hijriyah, sebanyak 50 ribu nahdliyin (sebutan untuk warga NU) akan "menghijaukan" Kota Semarang, pada Minggu (24/3/2019). Tanggal tersebut tepat 16 Rajab 1440 H, sesuai kelahiran NU tanggal 16 Rajab 1344 H.
 
Ketua Panitia Harlah Ke-96 PCNU Kota Semarang H Ali Mas'adi menerangkan, kegiatan yang dimaksud adalah Jalan Sehat dengan nuansa budaya Semarangan. Yaitu diisi Senam Denok dan musik Gambang khas Semarang.
 
"Warga NU Kota Semarang akan menghijauhkan kotanya dengan Jalan Sehat dalam rangka Harlah ke-96 NU," ujarnya usai Rapat Cheking Akhir Panitia Harlah ke-96 NU di Gedung PCNU Kota Semarang, Jl. Puspogiwang I/47 Semarang Barat, Kamis, (21/3/2019).
 
Dijelaskan Ali, Jalan Sehat yang dimulai jam 06.10 akan melewati rute depan Balaikota Semarang, ke Tugu Muda, lalu ke jalan  Pandanaran, lanjut menuju jalan Thamrin, kemudian finish di Jalan Pemuda.
 
*Tausiyah Ketum PBNU*
 
Setelah finish, para peserta Jalan Sehat akan mendengarkan taushiyah dari Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj.
 
"Ketum PBNU sudah memastikan hadir memberi tausiyah. Beliau akan memberi wejangan banyak hal tentang NU dan negara. Rugi kalau tidak hadir. Ayo, ikuti acara ini. Wartawan silakan wawancara dengan Kiai Said usai tausiyah," tutur Kiai asal Genuk, Semarang ini.
 
Dia tambahkan, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Walikota Hevearita Gunaryati Rahayu, Ketua DPRD Supriyadi, dan jajaran eksekutif maupun legislatif akan hadir mendengarkan tausiyah tersebut.
 
Ali Mas'adi meminta warga NU hadir sebelum fajar karena kegiatan dimulai dengan jamaah Subuh di Masjid Al-Khusuf kompleks Balaikota Semarang. Dilanjutkan Tahlilan dan Istighosah.
 
Kemudian, lanjut dia, sekira jam 06.00 olahraga bersama Senam Denok selama lima sampai 10 menit di halaman Balaikota, diiringi musik Gambang Semarang.
 
Selain itu, ada penampilan grup Balasik Gerakan Pemuda Ansor Ranting Wonosari Ngalian dan grup Angklung Banser Temanggung. Ada pula Drum Band dari unit madrasah atau sekolah. Kostum para peserta Jalan Sehat akan beranega ragam. Diantaranya rombongan pemakai sarung, pemakai caping, dan pemakai teklek atau bakiak (sandal berbahan kayu).
 
"Akan banyak yang unik-unik seperti karnaval Agustus. Kami dorong adu kreativitas antar rombongan peserta. Hadiah utamanya Umroh lho," tutur Ali penuh semangat.
 
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Semarang H Anasom menambahkan, seluruh warga NU yang hendak mengikuti acara tersebut harus mengingat rambu-rambu. Yaitu, dilarang memakai atribut politik, dilarang membuang sampah sembarangan, dan dilarang membawa bendera selain Merah Putih dan bendera NU atau badan otonomnya.
 
"Kami ingatkan, jangan ada yang membawa atribut politik apapun. Jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan. Dan jangan ada bendera selain Merah Putih dan NU atau Banomnya," pesan dia. (Ichwan)