Banten

Khidmah Kesehatan sebagai Jihad Kemanusiaan

Ahad, 16 November 2025 | 18:00 WIB

Khidmah Kesehatan sebagai Jihad Kemanusiaan

Ketua LK PWNU Banten Eling Adyani saat sambutan pada rakerwil di Gedung PWNU Banten, Kota Serang, Banten, Sabtu (15/11/2025). (Foto Dok LK PWNU Banten)

Kabupaten Tangerang, NU Online Banten

Ketua Lembaga Kesehatan (LK) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten Eling Adyani mengatakan, penyusunan program kerja bukan hanya rutinitas organisasi, tetapi wujud tanggung jawab moral dalam menghadirkan kemaslahatan bagi masyarakat.

 

"LK PWNU Banten harus hadir dengan manfaat yang dirasakan masyarakat. Berjuang di bidang kesehatan adalah bagian dari jihad kemanusiaan. Kita berkhidmat bukan untuk pujian, tetapi demi keberkahan dan kemaslahatan," ujarnya saat Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LK PWNU Banten 2025 di Aula Gedung PWNU Banten, Cipocok Jaya, Kota Serang Banten, Sabtu (15/11/2025).


Ditambahkan, seluruh program yang disusun harus mampu berjalan sinergis. Seperti layanan kesehatan masyarakat, edukasi, promotif, preventif, penanggulangan gizi buruk, dan pemberdayaan kader kesehatan Nahdliyin.’’Juga memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga mitra,’’ imbuhnya seperti disampaikan saat dihubungi NUOB, Sabtu (15/11/2025) sore.


Dihubungi terpisah, Sekretaris LK PWNU Banten Arief Maulud Rachmansyah  menjelaskan, rakerwil menghasilkan 65 program kerja dari sembilan bidang yang ada. Dari keseluruhan program tersebut, terdapat 22 program kerja unggulan yang ditetapkan sebagai prioritas pelaksanaan.


’’Program unggulan itu meliputi digitalisasi administrasi, penguatan audit dan transparansi keuangan, sertifikasi kompetensi khatin (ahli khitan), pendirian LKNU Learning Center, gerakan literasi kesehatan, serta inisiasi pendirian fasilitas kesehatan NU yang diharapkan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan berbasis komunitas,’’ jelasnya.


Di bidang kaderisasi, lanjutnya, berkomitmen menggelar pelatihan dasar kader  dan pembentukan relawan kesehatan di tingkat kabupaten/kota. Di sektor kesehatan pesantren, menyiapkan pelatihan Santri Husada, manajemen Poskestren, serta penerbitan buku Santri Sehat.


Selain itu, penguatan publikasi dan edukasi kesehatan dilakukan melalui pengelolaan website resmi dan produksi konten digital. Pada bidang penanggulangan bencana, membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC), melaksanakan pelatihan kebencanaan berbasis pesantren, serta memperluas kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan.


Selengkapnya klik di sini.