Banjir Sorong: Ribuan Warga Terdampak, Pemerintah dan Organisasi Sosial Bergerak Cepat
Jumat, 19 September 2025 | 23:30 WIB
Sorong, NU Online
Banjir besar melanda Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (18/9/2025). Hal itu menyebabkan ribuan warga terdampak di sejumlah distrik. Data dari PC GP Ansor Kabupaten Sorong mencatat sedikitnya 1.172 jiwa dari 290 KK di Distrik Aimas serta 441 jiwa dari 180 KK di Distrik Mariat terpaksa mengungsi. Sementara di Distrik Mayamuk, satu warga dilaporkan meninggal dunia.
Sebagai langkah cepat, pemerintah bersama organisasi masyarakat mendirikan dapur umum di Gedung PCNU Kabupaten Sorong. Posko ini menjadi pusat koordinasi bantuan dan distribusi logistik, dengan pengelolaan melibatkan GP Ansor, Fatayat NU, dan sejumlah mitra.
Wakil Bupati Sorong sekaligus Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Sorong KH Sutejo langsung menginstruksikan GP Ansor dan Fatayat NU membentuk Tim Tanggap Cepat Banjir. Tim ini bertugas mengevakuasi warga, melakukan pendataan, mendistribusikan bantuan, hingga menyiapkan langkah pemulihan pascabencana.
Baca Juga
Cara Bersuci tatkala Kondisi Banjir
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Sorong Wiwik Sugiarti juga mengerahkan kadernya untuk aktif di dapur umum. Mereka menyiapkan makanan bagi warga terdampak sebagai bentuk kepedulian sosial dan pengabdian masyarakat.
KH Sutejo menambahkan, banjir turut memukul para petani, terutama di wilayah Aimas. Pemerintah daerah telah melakukan normalisasi sungai sebagai upaya awal untuk menanggulangi dampak bencana.
Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengunjungi Posko Induk di Gedung PCNU dan meninjau langsung lokasi banjir di Mariat Pantai. Dalam kunjungannya, ia menegaskan bahwa normalisasi sungai menjadi solusi utama untuk mencegah banjir serupa di masa depan.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan pusat untuk mempercepat proses normalisasi sungai dan pemulihan infrastruktur,” ujar Gubernur Elisa Kambu.
Sebanyak 96 relawan dari berbagai organisasi, antara lain Fatayat NU, Banser, IPNU, IPPNU, Muhammadiyah, YAKESMA, PMI, Komunitas Pecinta Kopi Hitam, hingga Pramuka Peduli, dikerahkan membantu korban. Koordinasi dilakukan terpadu antar-lembaga agar bantuan cepat menjangkau titik-titik terdampak.
Hingga kini, lebih dari 2.000 bungkus nasi telah dibagikan ke wilayah rawan banjir, termasuk Jl Terong, Jl Sledri, dan Mariat Pantai. Dapur umum di Gedung PCNU menjadi tumpuan utama pemenuhan kebutuhan pangan warga selama masa tanggap darurat.